KPN+ 2025 Catat Rekor Baru

UNGGUL: Ajang Kompetisi Piano Nusantara Plus (KPN+) 2025, Palembang mengungguli Lampung sebagai kota dengan jumlah peserta terbanyak di ajang musik klasik terbesar di Indonesia. Foto: Istimewa--

REL, Palembang - Kota Palembang kembali menorehkan prestasi membanggakan di dunia seni musik. Dalam ajang Kompetisi Piano Nusantara Plus (KPN+) 2025, kota ini resmi mengungguli Lampung sebagai kota dengan jumlah peserta terbanyak di ajang musik klasik terbesar di Indonesia.

Digelar di ballroom Hotel Ibis Palembang, Minggu, 2 Oktober lalu, kompetisi ini mencatat 70 peserta, melampaui rekor sebelumnya dari Lampung dengan 57 peserta. Palembang juga menjadi satu-satunya kota di Sumatra yang menampilkan instrumen gesek seperti biola, viola, dan cello.

Partisipasi luar biasa dari Palembang turut mengantarkan KPN+ 2025 mencetak rekor nasional baru dengan total lebih dari 500 peserta dari 11 kota penyelenggara, naik signifikan dari 477 peserta di delapan kota tahun sebelumnya.

Pendiri KPN+, Ananda Sukarlan, pianis internasional dan tokoh seni Asia paling berpengaruh versi Tatler Asia 2020, mengaku terkesan dengan semangat warga Palembang terhadap musik klasik.

BACA JUGA:Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025 Tembus 1.600 Peserta

“Saya sangat bahagia. Ternyata daerah yang sebelumnya belum tersentuh musik klasik justru memperlihatkan semangat luar biasa. Palembang bahkan melampaui Lampung dengan jumlah peserta terbanyak,” ujar Ananda, alumnus Royal Conservatoire Den Haag dengan predikat Summa Cum Laude.

Sebanyak 24 finalis dari Palembang berhasil lolos ke Grand Final KPN+ di Jakarta pada 13–14 Desember 2025. Di antara mereka, kakak beradik Gabriela Gendis Wibagso dan Mikael Seto Wibagso mencuri perhatian—Gabriela meraih juara pertama seluruh kategori, sementara Mikael menempati juara kedua kategori Pemula C.

Ananda menambahkan, kualitas peserta KPN+ terus meningkat. Para pemenang kini berkesempatan mendapatkan Golden Ticket untuk langsung mengikuti final Ananda Sukarlan Award (ASA) tahun berikutnya tanpa seleksi tambahan.

“Kalau ASA dikenal paling bergengsi secara kualitas, maka KPN+ adalah yang terbesar dari segi partisipasi. Kini kami ingin keduanya sejajar dari sisi mutu,” jelasnya.

BACA JUGA:WARNING! Bahaya Narkoba Telah Menyusup ke Desa

Sebagai dukungan internasional, Australian Institute of Music (AIM) Sydney memberikan beasiswa kursus musim dingin 2026 bagi pemenang kategori piano, vokal, dan instrumen gesek. Program ini membuka jalan bagi musisi muda Indonesia merasakan atmosfer pendidikan musik profesional di luar negeri.

Menurut Ananda, Palembang menyimpan potensi besar dalam pengembangan pendidikan musik klasik, meski masih kekurangan pengajar tingkat menengah ke atas.

“Bakat musik di Palembang luar biasa. Ke depan, kami ingin menggandeng mitra lokal di Jambi dan Riau agar kompetisi bisa semakin meluas,” ujarnya.

KPN+ 2025 juga memperluas jangkauan ke provinsi baru seperti Kalimantan Barat, Lampung, dan Sumatra Barat, membuka akses bagi lebih banyak pelajar musik di daerah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan