Guru-Guru SMK Raih Penghargaan Nasional Berkat Transformasi Pembelajaran Revolusioner
Tiga guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berhasil meraih penghargaan bergengsi dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) -Net/Foto/Ist.-
Rel, Bacakoran.co – Dunia pendidikan kembali mencatat sejarah penting. Tiga guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berhasil meraih penghargaan bergengsi dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berkat inovasi luar biasa dalam menghadirkan transformasi pembelajaran yang berdampak nyata bagi siswa, sekolah, hingga lingkungan sekitar.
Penghargaan ini diberikan kepada para pendidik yang tidak hanya mengajar, tetapi menginspirasi, mencipta, dan menghadirkan solusi atas tantangan pembelajaran modern.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menggambarkan mereka sebagai sosok yang layak dijadikan teladan.
“Bapak Ibulah pemenang yang mampu mengalahkan semua kesulitan dan rintangan. Jika Bapak Ibu tidak mendapatkan juara dan tampil ke depan saat ini, Bapak Ibu tetap juara di hatiku,” ujar Abdul Mu’ti dalam sambutan resminya, Senin (1/12/2025).
BACA JUGA:7 PTN Resmi Buka Jalur Kedokteran Khusus OSIS, Tanpa Tes Tulis! Ini Syarat Lengkapnya
Naufal Faadhilah: Juara Pertama dengan AMIRA, Mentor AI untuk Siswa PPLG
Naufal Faadhilah dari SMKN 1 Katapang, Bandung, meraih juara pertama kategori Transformatif berkat inovasi digitalnya yang diberi nama AMIRA (Artificial Mentor for Intelligent Reasoning and Assistance).
Berbeda dari aplikasi belajar lainnya, AMIRA tidak memberikan jawaban instan. Sebaliknya, teknologi ini justru memancing siswa untuk menjelaskan pemahaman mereka lebih dahulu, sehingga proses belajar menjadi lebih dalam dan mandiri.
Hasilnya terlihat nyata. Siswa PPLG yang sebelumnya sering menyerah saat menghadapi kode yang rumit, kini menjadi lebih sabar, percaya diri, dan terbiasa bertanya terlebih dahulu kepada AMIRA sebelum menemui guru.
“Yang paling berkesan adalah siswa yang dulunya cenderung menyerah, sekarang justru terbiasa mencoba dulu dan berdiskusi melalui AMIRA,” ucap Naufal penuh bangga.
Ke depan, ia berencana mengembangkan AMIRA agar dapat digunakan lintas mata pelajaran dan terintegrasi dengan sistem penilaian sekolah.
Didi Setiadi: Juara Kedua dengan Proyek Penyelamatan Terumbu Karang
Juara kedua diraih oleh Didi Setiadi dari SMKN 61 Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, yang membawa pembelajaran ke dimensi yang lebih hidup: melestarikan laut melalui transplantasi terumbu karang.