Telur Ayam Ras dan Cabai Rawit Tertinggi

Pj Walikota Pagaralam, H. Lusapta Yudha Kurnia SE MM bersama Asisten III Bidang Administrasi Umum, H Hermawan serta OPD terkait, mengikuti Video Conference (Vidcon) Pengendalian Inflasi Tahun 2024. Foto : Reri/REL--

REL, Pagaralam – Pj Walikota Pagaralam, H. Lusapta Yudha Kurnia SE MM bersama Asisten III Bidang Administrasi Umum, H Hermawan serta OPD terkait, mengikuti Video Conference (Vidcon) Pengendalian Inflasi Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). 

Dalam vidcon tersebut Kemendagri mencatat tingkat inflasi beberapa komoditas pada Maret 2024.

Menurut data disampaikan, dalam kelompok makanan, minuman, dan tembakau, tingkat inflasi tertinggi diantaranya terjadi pada telur ayam ras sebesar 9,40%, diikuti oleh daging ayam ras sebesar 5,64%, cabai rawit sebesar 7,46%, beras sebesar 2,06%, dan bawang putih sebesar 2,33%.  

Sementara dalam kelompok transportasi, tercatat tarif jalan tol naik sebesar 1,74%, angkutan antar kota naik 0,04%, dan tarif angkutan udara mengalami penurunan sebesar -0,97%.

BACA JUGA:Ambil Bagian Ajang Anugerah Desa Wisata Nasional

BACA JUGA:Banting Setir Jual Narkoba Hidupi Istri dan 3 Orang Anak

Pentingnya upaya pengendalian inflasi juga tergambar dari Indeks Perkembangan Harga (IPH) secara nasional.

Data menunjukkan bahwa pada minggu ke-3 bulan April, terdapat 10 Kabupaten/Kota yang mengalami penurunan IPH, diantaranya Kota Pagaralam dengan perubahan IPH sebesar -6,07%. 

Tinjauan historis dari tahun 2020 hingga 2023 menunjukkan bahwa selalu terjadi inflasi pada momen Idul Fitri. Inflasi tertinggi pada periode tersebut terjadi pada Mei 2022 sebesar 0,40%.

Komoditas yang paling sering memberikan andil inflasi pada momen Idul Fitri adalah tarif angkutan udara, daging ayam ras, dan daging sapi.

“Partisipasi dalam Vidcon tersebut diharapkan dapat membantu Pemerintah Kota Pagaralam untuk lebih memahami dan mengambil langkah-langkah yang tepat dalam mengendalikan inflasi, khususnya menghadapi tantangan pada masa mendatang, seperti momen Idul Fitri yang konsisten memberikan tekanan inflasi pada harga-harga komoditas tertentu,” tandas Lusapta Yudha Kurnia. (rer)

Tag
Share