Tol Indralaya-Lubuklinggau Berlanjut

BANGUN TOL: Jalan tol ruas Indralaya-Lubuklinggau- Bengkulu salah satu yang dipastikan akan dilanjutkan pembangunannya setelah HK mendapat tambahan PMN Rp18,6 triliun dari pemerintah. FOTO: IST--

REL, Ogan Ilir - Kabar baik untuk Sumatera Selatan (Sumsel). Pembangunan ruas tol Simpang Indralaya–Muara Enim-Lubuklinggau–Bengkulu dan Kayuagung-Palembang-Betung (Kapal Betung) ruas Palembang-Betung dipastikan berlanjut.

Kepastian ini mencuat bersamaan dengan realisasi penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp18,6 triliun kepada Hutama Karya (HK).  Dana itu untuk melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) seksi I dan II.

Selama satu dekade terakhir, HK  sudah berhasil membangun jalan tol yang menghubungkan konektivitas 8 provinsi di Sumatera. Pencapaian ini tidak lepas dari dukungan pemerintah melalui PMN yang diberikan sejak 2015.

Hingga saat ini, HK telah merealisasikan pemanfaatan PMN sebesar 76 persen, dari total Rp112,5 triliun. Dana itu telah dibangunkan JTTS tahap I sepanjang 809 km. Ada 9 ruas yang telah beroperasi penuh. Di antaranya, jalan Tol Palembang–Indralaya (Palindra), Pekanbaru–Dumai, dan Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayuagung (Terpeka).

BACA JUGA:Baru Kikim Area-Gelumbang Lengkap

BACA JUGA:Apakah Asma pada Anak Bisa Sembuh? Ini Faktanya

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim menyampaikan, penambahan PMN untuk HK telah disetujui oleh pemerintah.

Termasuk dalam APBN 2024. “PMN senilai Rp18,6 triliun akan mengakselerasi pembangunan jalan tol di Sumatra. Khususnya penyelesaian JTTS tahap I, serta melanjutkan pengusahaan pembangunan salah satu ruas JTTS tahap II,” ujar Adjib.

Dia merinci Rp5,17 triliun dari Rp18,6 triliun itu  akan digunakan untuk penyelesaian JTTS tahap I. Meliputi ruas Binjai–Langsa (Seksi Binjai–Pangkalan Brandan), dan Simpang Indralaya–Muara Enim (Seksi Simpang Indralaya–Prabumulih).

Lalu, Kisaran–Indrapura, Kuala Tanjung–Parapat (Seksi Kuala Tanjung–Pematang Siantar), dan Lubuklinggau–Bengkulu (Seksi Lubuklinggau–Taba Penanjung).

Kemudian, ruas Sigli–Banda Aceh, Pekanbaru–Padang (Seksi Sicincin–Padang), dan Pekanbaru –Padang (Seksi Pekanbaru–Koto Kampar). "Lalu Rp13,42 triliun akan dialokasikan untuk pembangunan ruas jalan tol Kapal Betung (Seksi Palembang–Betung) sepanjang 69 km yang masuk dalam pembangunan JTTS tahap 2," jelasnya.

Kelanjutan ruas ini dinilai penting, karena merupakan ruas backbone yang menghubungkan Pelabuhan Bakauheni hingga Jambi. Berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2023, ruas Kapal Betung ini termasuk dalam salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).

Realisasi PMN memberikan multiplier efect bagi sejumlah pihak. Mulai dari pemerintah, masyarakat dan perusahaan. Kehadiran JTTS dapat memudahkan konektivitas antar pulau Sumatera dan Jawa. Hingga pemerataan ekonomi wilayah melalui peningkatan penyerapan tenaga kerja selama masa konsesi penugasan jalan tol.

Waktu tempuh perjalanan yang menjadi lebih efisien, penurunan biaya transportasi barang atau jasa, dan mobilitas masyarakat. “Kebermanfaatan JTTS terbukti dari antusiasme masyarakat, salah satunya yaitu meningkatnya volume lalu lintas (VLL) pada momen mudik Lebaran 2024 M/1445 H,” beber Adjib.

HK mencatatkan rata-rata kendaraan yang melintasi ruas tol JTTS mencapai puluhan hingga ratusan ribu kendaraan tiap harinya atau lebih dari 1,5 juta kendaraan pada periode mudik lebaran tersebut.

JTTS terbukti tidak hanya mempersingkat waktu tempuh. Namun juga menjadi alternatif jalur bagi para pemudik. Dalam APBN 2025, HK sedang dalam proses pengajuan PMN yang akan digunakan untuk kelanjutan pembangunan ruas-ruas JTTS tahap II lainnya.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan dukungan penuh terhadap tambahan PMN kepada HK. "Kami memberanikan diri untuk mengusulkan PMN 2025 supaya ada keberlanjutan dari program yang sedang kita dorong saat ini," pungkasnya.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan