Berbuntut Panjang, Pasca Bentrok di Bitung Laskar Islam Lakukan Penyisiran ke Posko Ormas Pasukan Manguni

---

Dijelaskannya, tragedi 1998 di Poso diawali dengan pembunuhan remaja masjid yang sedang baring-baring menunggu waktu sahur.  

"Tiba-tiba, sejumlah anak muda dalam kondisi mabuk, yang terafiliasi dengan ormas Manguni menyerang remaja tersebut," bebernya. 

Kemudian, peristiwa 1999 kembali mengalami perlawanan. Pasukan tersebut dipukul mundur dari jembatan Poso sampai batas Kelurahan Sayo. Bahkan sebagian dari mereka lari ke gunung. 

BACA JUGA:Bagikan Ribuan Paket Nasi dan Susu Gratis

"Saat itu, warga Poso kota masih bersatu dan tidak ada perbedaan," tambahnya. 

Lebih lanjut, terjadilah konflik yang pertama ditahun 1998 yang berselang 3 hari, tetapi kejadian aneh lagi di Tahun 1999 di bulan Ramadhan lagi, tepatnya waktu usai sholat subuh. 

"Saat itu, Ormas Manguni masuk ke Kota Poso dengan ikat kepala merah dan bertarian seperti yang terlihat di Manguni Bitung," tukasnya. 

Sebelumnya, aksi bela Palestina di Kota Bitung yang dilakukan secara damai diserang oleh Pasukan Manguni, mengenakan pakaian adat, membawa senjata tajam, dan mengibarkan bendera Israel. 

Manguni juga dilaporkan merusak kendaraan dan atribut serta melakukan penganiayaan terhadap massa aksi.  Mereka bahkan mencoba masuk ke bangunan yang diduga menjadi tempat Aksi Damai Solidaritas untuk Palestina. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan