Revitalisasi Vokasi: Menyiapkan SDM Unggul untuk Dunia Kerja
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito dalam diskusi peningkatan keterampilan untuk menciptakan SDM pekerja yang unggul di Jakarta, Kamis (16/5/2024).-antaranews.com-
REL, Jakarta - Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Warsito, menegaskan pentingnya revitalisasi vokasi dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul di dunia kerja. Dalam diskusi bersama Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) di Jakarta, Kamis, Warsito menyampaikan bahwa upaya ini telah dimulai sejak 2016 dan terus dikembangkan hingga kini.
"Pemerintah Indonesia jauh-jauh hari sejak tahun 2016 telah melakukan revitalisasi SMK, kemudian dikembangkan di tahun 2022 menjadi revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi melalui Peraturan Presiden nomor 68 tahun 2022, inilah solusi untuk sumber daya manusia atau tenaga kerja kita," ujar Warsito.
Untuk mendukung reformasi nasional dalam peningkatan tenaga kerja vokasi, pemerintah telah membentuk Tim Koordinasi Nasional Vokasi. Tim ini bertujuan menyatukan seluruh strategi nasional vokasi dalam konteks reformasi nasional, dengan melibatkan kementerian, lembaga, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), serta para pelaku industri.
"Pemerintah telah membentuk Tim Koordinasi Nasional Vokasi yang menyatukan seluruh strategi nasional vokasi dalam konteks reformasi nasional. Kementerian, lembaga, KADIN, teman-teman industri semua terlibat di dalamnya, dan pada kesempatan ini, kami bisa sampaikan bahwa pemerintah daerah juga memegang peranan penting di dalam implementasi penyiapan SDM unggul dan berprestasi ini," katanya.
BACA JUGA:Baleg DPR RI Setujui RUU Perubahan UU Kementerian Negara sebagai Usul Inisiatif DPR
Warsito menekankan bahwa kontribusi aktif dari pemerintah daerah sangat diperlukan dalam implementasi penyiapan SDM vokasi yang unggul. Ia berharap melalui forum diskusi seperti yang dilakukan bersama ILO, berbagai rekomendasi dan hasil riset dapat dikembangkan untuk meningkatkan kapasitas SDM vokasi di daerah.
"Kami berharap rekomendasi dari dialog, diskusi, hasil riset, juga tanggapan dari peserta diskusi menjadi rekomendasi bagi pemerintah daerah, karena Indonesia telah memiliki berbagai kebijakan, ada kawasan ekonomi khusus, kawasan industri, dan seterusnya, yang ini beberapa juga ada kewenangannya di pemerintah daerah, dengan berbagai regulasi yang memudahkan baik investasi, pajak, dan seterusnya," tuturnya.
Warsito berharap bahwa revitalisasi vokasi ini dapat memberikan dampak positif bagi kualitas tenaga kerja Indonesia. Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah, serta keterlibatan berbagai pihak terkait, Indonesia dapat menyiapkan SDM yang mampu bersaing di pasar kerja global. Forum diskusi dan kerjasama dengan organisasi internasional seperti ILO diharapkan dapat memberikan masukan berharga untuk terus memperbaiki dan mengembangkan pendidikan vokasi di Indonesia.
Revitalisasi vokasi tidak hanya bertujuan meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga membentuk SDM yang siap menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompleks. Pemerintah optimis bahwa melalui upaya ini, tenaga kerja Indonesia akan lebih siap dan kompetitif di kancah internasional.***
BACA JUGA:Gibran Rakabuming Raka Jadi Wakil Presiden Terpilih: Tantangan dan Harapan di Masa Transisi