DBD Meningkat di Kota Lubuklinggau
Erwin Armeidi. Foto: dok/ist.--
REL, Lubuklinggau - Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, menghadapi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mencemaskan. Menurut data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau, sebanyak 93 warga telah terinfeksi DBD dari bulan Januari hingga November 2023. Kabar baiknya, tidak ada laporan mengenai kematian akibat penyakit ini.
Erwin Armeidi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau, memberikan peringatan kepada masyarakat untuk tetap waspada. Ia menjelaskan bahwa saat ini kota sedang mengalami peralihan musim dari kemarau ke musim penghujan, yang dapat meningkatkan risiko penyebaran DBD. "Basanya pasien DBD akan meningkat saat memasuki musim hujan," ujarnya kepada wartawan pada Jumat (1/12/2023).
Dari data yang dihimpun sepanjang tahun ini, terdapat pola kenaikan kasus DBD yang patut dicermati. Puncak kasus terjadi pada bulan Januari dengan 20 kasus, diikuti oleh Februari dan Maret masing-masing 14 kasus. Meskipun terdapat penurunan pada bulan Mei dan Juni, namun kasus kembali meningkat saat kemarau turun, terutama pada bulan September.
BACA JUGA:Pj Wako Bakal Bentuk TWUPP
Untuk menanggulangi penyebaran penyakit, pihak Dinas Kesehatan telah menjalankan langkah-langkah pencegahan. Rumah yang terdapat pasien DBD akan dilakukan fogging sebagai tindakan pencegahan sementara. Erwin Armeidi menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menerapkan 3 M (Menguras, Menutup, Mengubur) dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) guna mengurangi risiko penularan.
Selain itu, dalam menanggapi setiap kasus DBD, Dinas Kesehatan melakukan penyidikan epidemiologi. Hal ini melibatkan analisis mendalam dengan menurunkan petugas jentik nyamuk (Jumantik) di setiap kelurahan. Erwin Armeidi juga menyoroti bahwa penggunaan fogging yang berlebihan dapat menyebabkan kekebalan nyamuk terhadap treatment tersebut. Oleh karena itu, pencegahan utama tetap berfokus pada upaya 3 M dan PHBS, bukan hanya pada fogging yang bersifat sementara. (*)