Sopir Fortuner Melindas Balita di Sidoarjo, Warga Sempat Berikan Peringatan
ilustrasi--
REL , Jawa timur - Sopir mobil Toyota Fortuner berinisial AC (33) terlibat dalam insiden tragis di Sidoarjo, Jawa Timur, setelah melindas seorang bayi berusia 2 tahun berinisial YK. Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu, 25 Mei 2024, sekitar pukul 16.55 WIB di Perum Quality Riverside, Desa Gamping, Kecamatan Krian, Sidoarjo. Korban yang tinggal di blok B-03/05 sempat dilarikan ke rumah sakit, namun dinyatakan meninggal setibanya di sana.
Menurut laporan detikJatim, AC sebelumnya sudah pernah bermasalah dengan warga sekitar karena kebiasaannya mengemudi dengan kecepatan tinggi di dalam kompleks perumahan. Ketua RT 29 RW 6, Desa Gamping, Hanif, menyatakan bahwa warga telah memberikan peringatan lisan dan tertulis kepada AC tiga bulan sebelum insiden terjadi.
"Sebenarnya tiga bulan lalu pengemudi mobil Toyota Fortuner sudah kami berikan peringatan secara lisan maupun tertulis," kata Hanif.
BACA JUGA:Drama Kasus Pembunuhan Vina: Tangisan Kartini, Ibu Tersangka, dan Ketegasan Polisi.
AC juga pernah terlibat cekcok dengan warga perumahan lain akibat kebiasaannya ngebut. Kejadian serempetan dengan mobil warga lain sempat memicu ketegangan di lingkungan perumahan tersebut.
"Bahkan pernah cekcok dengan warga perumahan lain pada saat mobil Toyota Fortuner tersebut masuk perumahan mengalami serempetan dengan mobil warga lain," jelas Hanif.
Setelah diberikan peringatan oleh warga, AC sempat mendatangi rumah Ketua RT untuk meminta maaf. Namun, perilakunya tidak berubah dan ia kembali mengulangi kebiasaan mengemudi dengan kecepatan tinggi hanya seminggu kemudian.
"Namun dia masih saja seperti itu lagi seminggu kemudian, hingga terjadi kecelakaan ini," tandas Hanif.
BACA JUGA:Otak Pembunuhan Vina Ditangkap di Bandung
Insiden tragis yang merenggut nyawa bayi YK menjadi pengingat pentingnya disiplin dalam berkendara, terutama di kawasan perumahan yang padat penduduk. Peristiwa ini menyoroti perlunya penegakan aturan dan kesadaran akan keselamatan di jalan, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.