15 Jemaah Haji Embarkasi Palembang Wafat
15 Jemaah Haji Embarkasi Palembang Wafat.--
REL, Palembang - Kantor Kemenag Wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) mendata jika ada 15 Jemaah Haji Embarkasi Palembang sejauh ini yang Wafat dalam menunaikan Ibadah Haji.
Dari 15 tersebut, 13 diantaranya Wafat di Tanah Suci. “Berdasarkan data hingga hari ini, jemaah haji Embarkasi/Debarkasi Palembang yang meninggal berjumlah 15 orang. Dua meninggal saat di embarkasi sebelum keberangkatan, sedangkan 13 jemaah lagi meninggal di Arab Saudi,” kata Humas Kemenag Sumsel Qudus, Kamis (20/6/2024).
Sementara itu, saat ini jemaah haji Embarkasi/Debarkasi Palembang saat ini sudah kembali ke hotel masing-masing di Mekkah setelah menjalani puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Kakanwil Kemenag Sumsel diwakili Kabag Tata Usaha Win Hartan, mengatakan Jemaah haji kelompok terbang (Kloter) 1 Debarkasi Palembang dijadwalkan tiba di Palembang pada 22 Juni malam, pukul 20.00 WIB. Menyambut masa pemulangan ini, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Palembang bersiap menyambut kedatangan jemaah Haji.
BACA JUGA:Optimalisasi PAD, Pj Bupati Datangi Dirjen Keuangan Daerah
BACA JUGA:Pj Bupati Audiensi dengan Kementerian Sosial
Win Hartan dalam arahannya berharap para panitia bekerja maksimal menyambut kedatangan jemaah haji. Dia juga meminta agar panitia dapat menyiapkan skema penyambutan jemaah haji, baik saat di Bandara SMB II Palembang maupun ketika masuk asrama haji. Sehingga proses kedatangan jemaah haji berjalan tertib dan lancar.
“Pahami tugas masing-masing dengan baik, bekerjalah maksimal dalam proses penyambutan jemaah haji, berikan pelayanan terbaik dalam menyambut kedatangan tamu Allah di Tanah Air. Jangan lupa selalu berkoordinasi dengan setiap bidang di kepanitiaan ini,” pesan Win Hartan.
Kepala BKK Palembang Emmilya Rosa menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan skema dan mitigasi terkait pelayanan kesehatan. Pelayanan Fast Track juga tetap dilaksanakan dalam proses penyambutan jemaah haji. Khususnya bagi jemaah haji yang dalam kondisi sakit dan memerlukan proses penanganan kesehatan lebih dahulu termasuk jemaah lansia.
“Panitia juga menyiapkan ambulance dan minibus khusus untuk menyambut jemaah yang butuh penanganan khusus dan masuk jalur fast track. Fokus penanganan diutamakan kepada jemaah sakit dan jemaah yang perlu dirujuk,” jelasnya.