11 Penyakit yang Bisa Membuat Gemuk tanpa Disadari
Ilustrasi--
Wanita dengan PCOS sering mengalami resistensi insulin di mana tubuh mereka tidak merespons insulin dengan baik. Kondisi ini membuat tubuh memproduksi lebih banyak insulin.
Kadar insulin yang berlebihan dalam darah bisa meningkatkan penyimpanan lemak, khususnya di daerah perut.
Selain itu, PCOS dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon seks, terutama peningkatan produksi androgen (hormon pria). Peningkatan hormon androgen dapat mempengaruhi distribusi lemak dalam tubuh, cenderung menyebabkan penumpukan lemak di area perut dan akhirnya berat badan naik.
3. Prolaktinoma
Prolaktinoma merupakan kondisi yang ditandai dengan pertumbuhan tumor jinak (nonkanker) pada kelenjar hipofisis (kelenjar penghasil beberapa hormon) pada otak. Alhasil, tubuh memproduksi hormon prolaktin yang berlebihan.
Jika memiliki hormon prolaktin yang berlebihan, tubuh dapat mengalami kenaikan berat badan. Bila dibiarkan, tentu hal ini dapat membuat Anda tampak gemuk.
Kabar baiknya, prolaktinoma tidak menyebabkan kematian. Hanya saja, penyakit ini juga dapat mengganggu penglihatan dan masalah kesuburan. Oleh sebab itu, segera periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami gejala prolaktinoma.
4. Sindrom Cushing
Sindrom Cushing (hiperkortisolisme) yaitu penyakit yang disebabkan oleh hormon kortisol yang berlebihan. Penyakit ini dapat memicu berbagai gangguan pada sistem tubuh secara keseluruhan, termasuk bikin tubuh gemuk tanpa disadari.
Kenaikan berat badan merupakan gejala sindrom Cushing yang paling umum. Penderita penyakit ini mungkin akan merasa penumpukan lemak terjadi pada area wajah (moon face), punggung, hingga pinggang.
Dokter biasanya menyarankan Anda untuk menjalani pengobatan berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Pengobatan sindrom Cushing umumnya termasuk mengurangi dosis steroid atau operasi untuk mengangkat tumor.
5. Depresi
Sudah bukan rahasia umum lagi bila depresi termasuk salah satu penyakit yang membuat badan gemuk. Gejolak emosi yang negatif dapat memicu Anda makan berlebihan atau disebut dengan emotional eating.
Biasanya, makanan yang dikonsumsi saat depresi yakni jenis makanan berkalori tinggi dan jumlahnya tidak terkontrol. Akibatnya, tidak mengherankan bila berat badan naik secara tiba-tiba.
Selain itu, depresi dan stres terkadang membuat seseorang makan lebih dari tiga kali dalam sehari dengan jumlah yang besar. Hal inilah yang dapat memicu kenaikan berat badan secara drastis hingga bisa menyebabkan obesitas bila dibiarkan saja.