12 Jam Terombang-ambing di Laut Bangka

4 ABK KM Lombok Taruna 2 yang sempat terombang-ambing di laut lepas Selat Bangka selama 12 jam akhirnya selamat pada Sabtu (6/7/2024).-Foto: Ist--

REL, Kayuagung - Empat Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Motor (KM) Lombok Taruna 2 yang kapalnya tenggelam di Pulau Maspari Kabupaten OKI dan dan sempat terombang-ambing di laut lepas Selat Bangka selama 12 jam lamanya akhirnya selamat pada Sabtu (6/7/2024).

Keempat ABK ini berhasil diselamatkan setelah awak kapal Portun tujuan Palembang-Jakarta yang tengah melintas di sekitar lokasi tenggelamnya Km Lombok Taruna 2.

Yang akhirnya melaporkannya ke pihak Syahbandar Palembang.

Detik-detik penyelamatan keempat ABK KM Lombok Taruna 2 yang hanya berpeganan menggunakan tutup fiber itu berlangsung dramatis.

BACA JUGA:Bengkel dan Ruko di Km 5 Palembang Hangus

BACA JUGA:Istri Antoni Dipastikan tidak Terlibat Pembunuhan Karyawan Koperasi

Keempat ABK KM Lombok Taruna 2 yang awalnya hendak mencari kepiting di sekitaran Laut Jawa ini semuaua merupakan warga Toboali, Bangka.

Yakni Jelly (21) sebagai Kapten Kapal dan ketiga ABK nya yakni Bondan (34), Agus (23) dan Jaka (25).

Dari informasi yang berhasil dihimpun sumateraekspres.id awalnya pada Senin (1/7/2024) KM Lombok Taruna 2 ini bertolak dari Tanjung Ketapang dengan tujuan laut Jawa untuk mencari kepiting.

Lalu, pada Jum'at (5/7/2024) malam sekitar pukul 19.30 WIB mereka dihadang cuaca buruk disertai hujan deras dan badai sehingga mengganggu pasangan kapten kapal.

"Hanya berselang sekitar setengah jam, tepatnya pada pukul 20.00 WIB KM Lombok Taruna 2 ditabrak oleh sebuah kapal jenis kargo yang belum diketahui merek kapalnya," sebut PS.Kasatpolairud Polres Bangka Selatan, Iptu Mulia Renaldi dalam laporannya kepada Kapolres Bangka Selatan, AKBP Trihanto Nugroho pada Sabtu (6/7/2024), dikutip dari sumateraekspres.id.

Akibatnya, KM Lombok Taruna 2 tenggelam dan keempat ABK nya terjun ke laut untuk menyelamatkan diri.

Selama lebih kurang 12 jam lamanya keempat ABK tersebut sempat terombang-ambing di Laut Bangka dan bertahan hidup dengan berpenangan pada fiber bekas kapal. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan