Kolaborasi Unsela dan Pemkab Empat Lawang

Reporter: Farel |

Editor: Mael |

Kamis , 11 Jul 2024 - 19:52

Rektor Unsela dan Pj Bupati Empat Lawang menandatangani MoU untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan ASN. Foto : ist--

REL, Palembang - Sebuah langkah penting dalam dunia pendidikan di Kabupaten Empat Lawang terwujud melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Universitas Serelo Lahat (Unsela) dan Pemerintah Kabupaten Empat Lawang.

Penandatanganan ini menjadi tonggak penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di wilayah Empat Lawang, Kamis (11/6/24).

Rektor Unsela, Dr. Hardiyansyah, M.Si, mengungkapkan bahwa masih banyak Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Empat Lawang yang hanya memiliki ijazah SMA.

Berdasarkan data yang mereka himpun, jumlah ASN dengan kualifikasi tersebut mencapai sekitar 358 orang.

“Potensi ini bisa kita optimalkan melalui kerjasama dengan Unsela. Mereka dapat melanjutkan studi ke jenjang S1 di Unsela,” ujar Hardiyansyah.

Selain itu, inisiatif Satu Desa Satu Sarjana juga menjadi fokus utama dalam MoU ini. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di desa-desa di Empat Lawang.

"Kerjasama ini juga merupakan tindak lanjut dari MoU sebelumnya saat Unsela masih bernama STIE Serelo Lahat," jelasnya.

Sebagai bagian dari pengembangan akademik, Unsela kini menawarkan enam program studi, terdiri dari empat program studi baru dan dua program studi lama.

Kelas-kelas ini dapat diikuti baik secara hybrid (gabungan online dan offline) maupun sepenuhnya offline, memberikan fleksibilitas bagi para mahasiswa.

Penjabat (Pj) Bupati Empat Lawang, Fauzan Khoiri Denin, menyambut baik kerjasama ini.

kolaborasi unsela dan pemkab empat lawang                            rel, palembang - sebuah langkah penting dalam dunia pendidikan di kabupaten empat lawang terwujud melalui penandatanganan memorandum of understanding (mou) antara universitas serelo lahat (unsela) dan pemerintah kabupaten empat lawang.
penandatanganan ini menjadi tonggak penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di wilayah empat lawang, kamis (11/6/24).
rektor unsela, dr. hardiyansyah, m.si, mengungkapkan bahwa masih banyak aparatur sipil negara (asn) di kabupaten empat lawang yang hanya memiliki ijazah sma.
berdasarkan data yang mereka himpun, jumlah asn dengan kualifikasi tersebut mencapai sekitar 358 orang.
baca juga:12 target sasaran operasi patuh musi 2024
baca juga:kapolda sumatera selatan raih penghargaan bergengsi di cnn indonesia awards 2024
“potensi ini bisa kita optimalkan melalui kerjasama dengan unsela. mereka dapat melanjutkan studi ke jenjang s1 di unsela,” ujar hardiyansyah.
selain itu, inisiatif satu desa satu sarjana juga menjadi fokus utama dalam mou ini. program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di desa-desa di empat lawang.
"kerjasama ini juga merupakan tindak lanjut dari mou sebelumnya saat unsela masih bernama stie serelo lahat," jelasnya.
sebagai bagian dari pengembangan akademik, unsela kini menawarkan enam program studi, terdiri dari empat program studi baru dan dua program studi lama.
baca juga:kisah tiga tokoh yang mengibarkan bendera merah putih pada saat proklamasi
baca juga:kisah misterius pasukan udara republik di pedalaman trenggale
kelas-kelas ini dapat diikuti baik secara hybrid (gabungan online dan offline) maupun sepenuhnya offline, memberikan fleksibilitas bagi para mahasiswa.
penjabat (pj) bupati empat lawang, fauzan khoiri denin, menyambut baik kerjasama ini.
menurutnya, pemerintah kabupaten empat lawang sangat terbuka untuk berbagai bentuk kerjasama yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut.
“sebelumnya kami juga telah menjalin mou dengan universitas lainnya, sehingga para asn dan masyarakat bebas memilih tempat kuliah yang sesuai dengan kebutuhan mereka, apakah di bengkulu, palembang, atau lahat,” jelas fauzan.
dengan adanya kerjasama ini, diharapkan akan lahir lebih banyak sarjana dari kabupaten empat lawang yang siap berkontribusi dalam pembangunan daerah.
mou ini juga menunjukkan komitmen bersama antara pemerintah daerah dan lembaga pendidikan dalam menciptakan masa depan yang lebih baik melalui peningkatan kualitas pendidikan. (*)