9 Kerugian Kebijakan Sekolah 5 Hari,PBNU Minta Dikaji Ulang

Foto/Ist--

Konsep lima hari sekolah akan memutus kreativitas anak dalam bidang non-akademik seperti seni, budaya, dan olahraga. Kegiatan les sore hari akan terabaikan karena waktu anak habis untuk belajar di sekolah.

BACA JUGA:Kebakaran Maut di Tol Solo-Ngawi: Minibus Pengantar Jenazah Ludes Terbakar dalam Sekejap

BACA JUGA:Ancaman Ormas Dan Kepala Desa: Laporan Pungli di Sekolah Memicu Kontroversi dan Tindakan Hukum

5. Hak atas Dunia Sosial Anak

Penambahan jam belajar mengurangi waktu bermain dan membangun dunia sosial anak dengan sesama umurnya, yang penting untuk perkembangan psikomotorik dan afektif mereka.

6. Aspek Ekonomi

Penambahan jam belajar mengakibatkan penambahan uang saku anak, menambah beban finansial orang tua. Jika makan siang harus dibeli di sekolah, biaya uang saku bisa meningkat tiga kali lipat.

7. Aspek Keamanan

Anak yang pulang sore hari menghadapi risiko keamanan dan keselamatan. Di kota besar, jam pulang sekolah bersamaan dengan jam macet, meningkatkan risiko kecelakaan dan keterlambatan.

8. Sarana dan Prasarana Penunjang

Di beberapa daerah, sarana transportasi umum sulit diakses. Ruang kelas sering digunakan bergantian pagi untuk sekolah formal dan sore untuk Madrasah Diniyah, sehingga tidak memungkinkan sekolah sampai sore.

BACA JUGA:GIIAS 2024: Penampilan Perdana Harley Davidson dan Moge Baru Memukau di Pameran

BACA JUGA:Penggerebekan Kampung Narkoba di Palembang: Lima Orang Diamankan dan Sejumlah Barang Bukti Disita

9. Ketahanan Keluarga

Anak dari keluarga tak mampu biasanya membantu orang tua setelah pulang sekolah. Jika harus bersekolah hingga sore, orang tua akan terbebani dua kali: meningkatnya kebutuhan uang saku dan berkurangnya tenaga bantuan untuk mencari nafkah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan