Miliki Banyak Misteri dan Penemuan, Pradaban Seperti Apakah di Pulau Kemaro Sumsel Zaman Dulu?
Miliki Banyak Misteri dan Penemuan, Pradaban Seperti Apakah di Pulau Kemaro Sumsel Zaman Dulu?-(Poto: ist/ist)-
RAKYATEMPATLAWANG.COM - Miliki Banyak Misteri dan Penemuan, Pradaban Seperti Apakah di Pulau Kemaro Sumsel Zaman Dulu?
Selama ini banyak wisatawan yang mengira Pulau Kemaro hanya terbatas dengan area Pagoda dan kelenteng saja.
Ternyata masih ada bagian lain Pulau Kemaro juga dihuni oleh ribuan warga yang bergantung kehidupannya pada pertanian, nelayan dan menyelam.
Berjarak sekitar 1,8 KM dari kelenteng menuju bagian timur Pulau Kemaro, terdapat rumah-rumah panggung yang berjajar di muara sungai, hingga bagian timur ke utara, masih banyak perkebunan warga seperti singkong, tebu, cabai, dan lainnya.
Pulau yang berjarak sekitar 6 KM dari pusat kota Palembang ini terkenal dengan legenda Tan Bun An dan Siti Fatimah, namun juga menyimpan sejarah panjang mengenai pemanfaatannya yang belum dapat diketahui pasti sejak kapan.
BACA JUGA:Diluar Nalar! Ternyata Ini Misteri Dibalik Keindahan Danau Deduhuk Muara Enim, Ada Apa?
BACA JUGA:Remaja Tenggelam di Sungai Kelingi Setelah Lompat dari Jembatan Gantung
Terdapat beberapa fakta terbaru mengenai bagian timur Pulau Kemaro yang sudah ditelusuri oleh tim Survei Balai Arkeologi (Balar) Sumsel dan rombongan pegiat sejarah dari Sahabat Cagar Budaya (SCB).
Berikut ini fakta terbaru terkait bagian timur Pulau kemaro berdasarkan hasil survei dan kunjungan SCB.
1. Pulau Kemaro Diduga Sudah Dihuni Sejak Abad 17
Tim Suvei Balar Sumsel sempat menyusuri bagian timur Pulau Kemaro, dan menemukan tinggalan terbaru terkait pemanfaatan wilayah tersebut berdasarkan sejarahnya, pada Kamis (25/3/2021).
Arkeolog Hindu-Buddha atau Arkeolog Sejarah dari Balar Sumsel, Retno Purwanti, menjelaskan survei diawali dengan menelusuri areal sebelah selatan pulau dari ujung paling barat atau kawasan Kelenteng Pagoda sampai ke ujung timur.
Tim berjalan kaki menelusuri Pulau Kemaro sambil mengamati keadaan permukaan tanah, hingga berhasil menemukan banyak tinggalan dan fakta terbaru.
Temuan tersebut berupa pecahan keramik China dari masa Dinasti Yuan sekitar tahun 1271-1368 M, Dinasti Ming tahun 1368-1644 M dan Dinasti Qing 1644-1912 M.