Wajib Diketahui, Ini Ritual Gandulan dan Filosofi Daun Pepaya Penolak Bala Gunung Slamet

-Doc/Foto.Ist-

REL,EMPATLAWANG.BACAKORAN.CO.ID - Tradisi Gandulan di lereng Gunung Slamet Jawa Tengah tidak diketahui siapa yang mengawali dan kapan awal mula dilakukan. 

Masyarakat hanya tahu tradisi 'Gandulan' dilakukan secara turun temurun oleh leluhur kepada warga Banyumas yang tinggal di sekitar Gunung Slamet .

Saat ini tradisi Gandulan tidak dilakukan oleh semua warga. 

Warga yang masih melakukan tradisi gandulan diantaranya penduduk desa Kemutug Kidul,Kemutug Lor, Karangsalam, Karangmangu, Kotayasa, Rempoah.

BACA JUGA:Begini Kunci Menjaga Kesehatan Jantung, Menurut Dr Zaidul Akbar! Ada Apa?

BACA JUGA:Membuka Tabir 3 Fakta Menarik dan Misteri Arab Saudi, Ada Apa Yah?

Bahkan ada penduduk desa yang sebenarnya masih dalam jarak aman melakukan tradisi gandulan yaitu grumbul Watumas. 

Grumbul Watumas terletak 25 kilometer dari puncak Gunung Slamet.

" Bagi sebagian masyarakat tradisi gandulan dianggap tidak relevan lagi. Tradisi gandulan dirasa tidak rasional dan mengada-ada," kata Sunar Budiyanto Kepala Urusan (Kaur) Pemerintahan Desa Kedungmalang yang memimpin doa ritual Gandulan.

Maka tidak heran jika tradisi gandulan mulai ditinggalkan. Bahkan generasi muda saat ini banyak yang tidak paham tradisi gandulan. 

BACA JUGA:Panduan Lengkap Pendaftaran CPNS dan PPPK 2024: Syarat, Dokumen, dan Jadwal

BACA JUGA:Ketegangan di Timur Tengah: Iran, Hizbullah, dan Hamas Berjanji Balas Dendam Terhadap Israel

Padahal jika ditilik lebih dalam tradisi gandulan merupakan bagian kearifan lokal yang diturunkan para leluhur dalam menyikapi akan terjadinya bencana khususnya letusan Gunung Slamet.

Melalui tradisi gandulan masyarakat dikondisikan selalu waspada menyikapi kondisi Gunung Slamet yang tidak bersahabat. 

Tag
Share