OJK Tingkatkan Literasi Keuangan untuk Diplomat Indonesia

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berkomitmen meningkatkan literasi keuangan masyarakat, termasuk bagi kelompok profesi tertentu yang menjadi sasaran prioritas program edukasi keuangan, yaitu diplomat Indonesia.-Foto: dok/ist-

REL.BACAKORAN.CO - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berkomitmen meningkatkan literasi keuangan masyarakat, termasuk bagi kelompok profesi tertentu yang menjadi sasaran prioritas program edukasi keuangan, yaitu diplomat Indonesia.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menyatakan bahwa OJK telah menyelenggarakan kegiatan edukasi keuangan bagi anggota Asosiasi Diplomat Indonesia.

"Pejabat setinggi apapun adalah konsumen, rakyat juga konsumen, dan mereka yang belum terlibat dalam sektor jasa keuangan harus dilindungi dari aktivitas keuangan ilegal," ujar Friderica di Jakarta, Rabu.

Kegiatan edukasi ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara OJK dan Kementerian Luar Negeri RI, yang bertujuan untuk mendukung peningkatan literasi dan inklusi keuangan serta pelindungan konsumen bagi Pekerja Migran dan Warga Negara Indonesia di luar negeri.

BACA JUGA:Huawei dan BAIC Bergabung Luncurkan Kendaraan Mewah Stelato S9

BACA JUGA:Raih Pendapatan $325 Gratis dari Website WorkerBees: Peluang Kerja Online yang Menggiurkan!

Friderica menekankan pentingnya para diplomat memahami dan memanfaatkan layanan investasi yang legal serta berhati-hati terhadap tawaran investasi mencurigakan.

"Orang perlu belajar tentang investasi yang mereka gunakan dan berhati-hati pada skema penipuan investasi yang semakin marak," ujarnya.

Sebagai anggota Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI), yang terdiri dari 16 kementerian/lembaga, OJK telah menghentikan 9.889 entitas ilegal hingga Juli 2024, yang meliputi 1.367 entitas investasi ilegal, 8.271 entitas pinjaman online ilegal, dan 251 entitas gadai ilegal.

Kegiatan edukasi ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua Asosiasi Diplomat Indonesia, Muhammad Kurniadi Koba, serta pimpinan dari Asosiasi Diplomat Indonesia, Bursa Efek Indonesia, Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia, dan Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia.

BACA JUGA:Waspada! Modus Penipuan Baru Lewat Pinjol, Rekening Langsung Habis

BACA JUGA:Erika Putri Viral dengan Video Prank Kontroversial: Selebgram Ini Bikin Heboh Media Sosial

Koba menekankan pentingnya pemahaman investasi di sektor pasar modal bagi diplomat untuk perencanaan dan pengelolaan keuangan jangka panjang.

"Diplomat perlu memahami dunia investasi, apa yang bisa diharapkan, dan yang perlu diwaspadai dari investasi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan