BEI Perkenalkan Single Stock Futures, Investasi Saham Big Caps dengan Modal Kecil
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkenalkan produk Single Stock Futures (SSF) yang memungkinkan investor membeli saham perusahaan besar dengan modal yang lebih terjangkau.-Foto: dok/ist.-
REL , BACAKORAN.CO - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkenalkan produk Single Stock Futures (SSF) yang memungkinkan investor membeli saham perusahaan besar dengan modal yang lebih terjangkau.
Jeffrey Hendrik, Direktur Pengembangan BEI, menyampaikan bahwa dengan modal di bawah Rp50 ribu, investor bisa mendapatkan eksposur terhadap saham-saham dengan kapitalisasi besar (Big Caps) di pasar saham Indonesia.
BEI menetapkan margin awal minimal untuk transaksi SSF sebesar 4 persen dari nilai transaksi saham. "Sebagai contoh, jika harga saham Rp10.000 per lembar, untuk 1 lot (setara 100 lembar saham) investor harus mengeluarkan modal Rp1 juta.
Namun, dengan SSF, investor hanya perlu modal 4 persen dari nilai transaksi, yaitu Rp40 ribu," ujar Jeffrey dalam sebuah konferensi pers di Jakarta.
BACA JUGA:Teknologi Digital Perkaya Pengalaman Budaya di CIFTIS 2024
SSF yang diterbitkan BEI akan menggunakan saham-saham dari indeks LQ-45 sebagai underlying, termasuk saham BBCA, BBRI, MDKA, TLKM, dan ASII.
Ini memberikan kesempatan bagi investor untuk memiliki akses terhadap saham-saham terbesar dan paling likuid di Indonesia dengan modal yang lebih kecil.
Jeffrey menjelaskan bahwa perbedaan utama antara saham dan SSF adalah hak kepemilikan. Saham memberikan hak kepemilikan, dividen, serta suara dalam rapat pemegang saham.
Sebaliknya, SSF memungkinkan investor untuk berspekulasi atau melakukan lindung nilai (hedging) terhadap pergerakan harga saham tanpa memiliki saham tersebut.
BACA JUGA:Pendaftaran KPPS Pilkada 2024 Resmi Dibuka: Syarat, Dokumen, dan Proses Pendaftaran
BACA JUGA:Ini 5 Kisah Misteri Gedung-Gedung Tua di Lampung, Berikut Penjelasanya!
Namun, Jeffrey mengingatkan bahwa meskipun SSF menggunakan leverage sehingga membutuhkan modal yang lebih kecil, risiko yang dihadapi lebih besar.
Potensi keuntungan maupun kerugian dari SSF sama dengan memiliki saham langsung.