Budaya Unik Jerman: Buang Ingus di Tempat Umum Dianggap Hal Normal

Reporter: Pauzan |

Editor: Pauzan |

Selasa , 12 Nov 2024 - 19:54

Foto: Budaya Unik Jerman: Buang Ingus di Tempat Umum Dianggap Hal Normal--

RAKYATEMPATLAWANG – Berbeda negara, berbeda juga budaya dan kebiasaan yang dipegang teguh oleh masyarakatnya.

Salah satu contoh menarik datang dari Jerman, di mana buang ingus di tempat umum dianggap hal yang normal, bahkan sebaliknya, orang yang berusaha menahan ingus agar tidak keluar dianggap mengganggu.

Di Jerman, buang ingus tidak dipandang sebagai tindakan yang tidak sopan. Hal ini dikarenakan orang Jerman melihatnya sebagai bagian dari fungsi tubuh yang wajar.

Sebaliknya, mereka justru merasa terganggu apabila seseorang berusaha menahan atau menarik ingus, atau bahkan menyimpannya di dalam tubuh.

Ada pepatah lokal yang cukup terkenal di Jerman, yaitu "was rauss muss, muss raus," yang berarti "apa yang harus keluar, harus keluar," menekankan bahwa buang ingus merupakan tindakan yang wajar dan perlu dilakukan saat diperlukan.

Namun, kebiasaan ini tentu berbeda dengan pandangan masyarakat di beberapa negara lain, termasuk Indonesia dan Jepang.

Di Indonesia, membuang ingus di tempat umum sering kali dianggap tidak sopan dan bisa menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang di sekitar.

Di Jepang, hal ini bahkan lebih ketat, di mana buang ingus di tempat umum bisa dianggap melanggar norma kesopanan.

Orang Jepang biasanya enggan melakukannya di tempat umum, apalagi dengan suara keras, karena hal tersebut dianggap bisa mengganggu ketenangan publik.

Bagi mereka, membuang ingus sebaiknya dilakukan di tempat yang tidak terlihat atau secara diam-diam.

budaya unik jerman: buang ingus di tempat umum dianggap hal normal                            rakyatempatlawang – berbeda negara, berbeda juga budaya dan kebiasaan yang dipegang teguh oleh masyarakatnya. 
salah satu contoh menarik datang dari jerman, di mana buang ingus di tempat umum dianggap hal yang normal, bahkan sebaliknya, orang yang berusaha menahan ingus agar tidak keluar dianggap mengganggu. 
di jerman, buang ingus tidak dipandang sebagai tindakan yang tidak sopan. hal ini dikarenakan orang jerman melihatnya sebagai bagian dari fungsi tubuh yang wajar. 
baca juga:8 tradisi unik masyarakat indonesia sebelum hari lebaran, ada daerahmu?
baca juga:ritual manten kucing di tulungagung, tradisi unik masyarakat pelem untuk memohon hujan
sebaliknya, mereka justru merasa terganggu apabila seseorang berusaha menahan atau menarik ingus, atau bahkan menyimpannya di dalam tubuh. 
ada pepatah lokal yang cukup terkenal di jerman, yaitu "was rauss muss, muss raus," yang berarti "apa yang harus keluar, harus keluar," menekankan bahwa buang ingus merupakan tindakan yang wajar dan perlu dilakukan saat diperlukan.
namun, kebiasaan ini tentu berbeda dengan pandangan masyarakat di beberapa negara lain, termasuk indonesia dan jepang.
di indonesia, membuang ingus di tempat umum sering kali dianggap tidak sopan dan bisa menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang di sekitar. 
baca juga:penemuan telur raksasa pterosaurus berusia 120 juta tahun di china
baca juga:penemuan terowongan berisi 50.000 benda suci di meksiko
di jepang, hal ini bahkan lebih ketat, di mana buang ingus di tempat umum bisa dianggap melanggar norma kesopanan. 
orang jepang biasanya enggan melakukannya di tempat umum, apalagi dengan suara keras, karena hal tersebut dianggap bisa mengganggu ketenangan publik.
bagi mereka, membuang ingus sebaiknya dilakukan di tempat yang tidak terlihat atau secara diam-diam.
budaya ini juga tercermin di negara-negara seperti china, arab saudi, dan turki, di mana buang ingus di depan umum tidak hanya dianggap tidak sopan, tetapi juga menjijikkan.
baca juga:ada penjaminan, kur tak termasuk kredit umkm yang bisa diputihkan
baca juga:ini 4 tambang rakyat terbesar di bengkulu, menggali potensi dan tantangan
di negara-negara ini, ada norma sosial yang sangat kuat mengenai apa yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan dilakukan di ruang publik, termasuk dalam hal kebersihan dan etiket tubuh.
sebaliknya, di jerman, norma sosial lebih longgar dan lebih terbuka terhadap tindakan-tindakan yang dianggap sebagai hal alamiah tubuh manusia.
bagi mereka, kebiasaan ini adalah bagian dari kehidupan sehari-hari yang harus diterima, tanpa perlu merasa malu atau canggung.
perbedaan pandangan ini menyoroti betapa kuatnya pengaruh budaya dan kebiasaan lokal dalam membentuk norma sosial di berbagai belahan dunia.
baca juga:banyak yang nggak tau, begini nama bulan islam, kalender hijriah dan peristiwa pentingnya! berikut penjelasany
baca juga:ini nama bulan islam, sejarah kalender hijriah dan peristiwa pentingnya
kebiasaan dan norma kesopanan memang dapat berbeda signifikan antar negara, dan ini mencerminkan keberagaman yang ada di dunia. 
bagi masyarakat jerman, buang ingus di tempat umum bukanlah hal yang perlu diperhatikan secara berlebihan, sementara di negara lain, tindakan ini bisa saja menimbulkan reaksi yang berbeda.
sebagai contoh, jika anda berkunjung ke jerman, jangan heran jika melihat orang-orang dengan santainya membersihkan ingus di ruang publik.
namun, jika berada di indonesia atau jepang, sebaiknya lakukan tindakan tersebut secara lebih pribadi untuk menghindari penilaian sosial yang kurang nyaman. (*)