FIFA Didesak Bayar Kompensasi
FAKTA: Sebuah laporan independen mengungkapkan fakta terkait pelanggaran HAM terhadap pekerja migran selama Piala Dunia 2022 di Qatar. Foto: dok/ist--
REL, Jakarta – Sebuah laporan independen yang dipesan oleh subkomite hak asasi manusia FIFA mengungkapkan fakta mencengangkan terkait pelanggaran HAM terhadap pekerja migran selama Piala Dunia 2022 di Qatar.
Laporan itu menegaskan bahwa FIFA memiliki tanggung jawab untuk memberikan kompensasi kepada para pekerja yang menjadi korban.
Turnamen tersebut, yang disaksikan miliaran orang di seluruh dunia, menjadi panggung bagi kemenangan Argentina dan Lionel Messi dalam meraih gelar Piala Dunia pertamanya.
Namun, di balik gemerlapnya kompetisi, terungkap kisah kelam tentang eksploitasi, pencurian upah, hingga ribuan kematian pekerja yang tak terjelaskan.
Laporan ini disusun oleh firma Human Level, sebuah konsultan hak asasi manusia, dan dipublikasikan Jumat malam, kemarin.
Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun FIFA telah mengambil langkah untuk menghormati HAM, dampak buruk tetap terjadi selama periode 2010–2022 di Qatar.
“Dampak ini meliputi kematian, cedera, upah yang tidak dibayarkan selama berbulan-bulan, serta utang besar bagi pekerja dan keluarga mereka yang harus membayar biaya untuk mendapatkan pekerjaan di Qatar,” demikian isi laporan tersebut.
Meskipun tanggung jawab utama jatuh pada pemberi kerja langsung dan pemerintah Qatar, laporan tersebut menyebut FIFA turut andil dalam beberapa dampak negatif ini.
Laporan itu merekomendasikan FIFA untuk menggunakan Dana Legacy Qatar — yang bernilai $50 juta — guna memperkuat warisan kompetisi bagi pekerja migran.
Namun, FIFA justru mengalokasikan dana tersebut untuk proyek pembangunan internasional bekerja sama dengan WHO, WTO, dan UNHCR.
Steve Cockburn, Kepala Hak Buruh dan Olahraga Amnesty International, menilai langkah ini mengecewakan.
“Ini waktu bagi FIFA untuk membayar. Jika tidak, sejarah akan kembali terulang, dan pekerja akan kembali menjadi korban,” katanya.
Laporan ini muncul saat FIFA tengah mempertimbangkan tawaran tunggal Arab Saudi sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034.
BACA JUGA:Semua Hat-trick Tercipta di Titik Putih