Pastikan Kopi Sumsel Penuhi Standar Ekspor Ketat, Pabrik Kopi di Lahat ditinjau

Karantina Palembang dan instansi strategis melakukan kunjungan kerja ke Pabrik Kopi Bola Dunia di Kabupaten Lahat. Foto : ist--
REL, Palembang - Dalam upaya memperkuat sistem ketertelusuran awal (early traceability) atau jejak komoditas kopi ekspor unggulan Sumatera Selatan (Sumsel), Karantina Palembang dan instansi strategis melakukan kunjungan kerja ke Pabrik Kopi Bola Dunia di Kabupaten Lahat, Minggu (15/6).
Kunjungan ini menjadi bagian dari sinergi antarinstansi untuk memastikan bahwa komoditas kopi Sumsel memenuhi standar kualitas ekspor yang ketat, termasuk aspek ketertelusuran dari hulu ke hilir, serta bantuan permodalan untuk UMKM pemroduksi kopi.
Sri Endah Ekandari, Kepala Karantina Sumatera Selatan disela kunjungan mengatakan ketertelusuran awal sangat penting dalam menjamin mutu dan keamanan produk ekspor. "Kami ingin pastikan bahwa setiap komoditas, khususnya kopi, dapat ditelusuri mulai dari petani, proses pengolahan, hingga produk akhir".
BACA JUGA:Wagub Sumsel Janji Tingkatkan PAD
Menurut Sri Endah, kunjungan ini merupakan wujud nyata kolaborasi lintas sektor dalam mengangkat komoditas kopi sebagai produk unggulan Sumsel yang siap bersaing di pasar global dengan tetap menjaga aspek keberlanjutan, ketertelusuran, dan pemberdayaan pelaku usaha lokal.
"Selain itu juga merupakan langkah bersama lintas instansi untuk memastikan bahwa komoditas kopi Sumsel tidak hanya memenuhi standar ekspor global, tetapi juga memiliki sistem ketertelusuran yang kuat sejak tahap awal produksi," ujarnya
Arifin Susanto, Kepala OJK Sumsel menambahkan dari sisi keuangan, kami mendorong agar pelaku usaha kopi, baik koperasi maupun UMKM, mendapatkan akses pembiayaan yang memadai dan inklusif. "Digitalisasi keuangan juga bisa menjadi pendorong traceability yang lebih transparan.”
BACA JUGA:Deru Tegaskan Komitmen Pembangunan Inklusif dan Berkeadilan
Sedangkan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumsel, Amirrudin menekankan bahwa kunjungan ini juga membuka ruang kolaborasi untuk memperkuat peran UMKM dalam rantai pasok kopi ekspor.
“Kami ingin UMKM di Sumsel tidak hanya sebagai pelengkap, tapi sebagai pemain utama dalam industri kopi. Untuk itu, mereka harus didukung dalam hal legalitas, kualitas produk, hingga pemasaran ekspor,” ujarnya.
Menutup wawancara, Rahmadi, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sumsel menyampaikan bahwa aspek pembiayaan pemerintah dan fasilitasi ekspor menjadi bagian penting dari ekosistem ini. “Dukungan fiskal dan kebijakan pembiayaan akan terus kami dorong untuk mendukung industri kopi lokal yang berorientasi ekspor".
Pada kesempatan tersebut, rombongan melakukan peninjauan langsung ke area produksi, pengeringan, hingga pengemasan dan berdiskusi dengan manajemen pabrik mengenai bagaimana proses dokumentasi dan pencatatan dilakukan untuk mendukung traceability.
Kehadiran berbagai unsur lembaga ini mencerminkan komitmen bersama dalam mendukung pertumbuhan perekonomian daerah secara berkelanjutan dan kolaborasi konkret untuk memperkuat fondasi ekspor berbasis daerah, sekaligus mengangkat potensi lokal untuk menjawab tantangan global. (*)