Sultan Muda Sumsel Goes to Kabupaten Lahat

Sultan Muda Sumsel Goes to Kabupaten Kota, berawal di Kabupaten Lahat. Foto : ist--
REL, Lahat—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Selatan dalam rangka mengakselerasi pengembangan ekonomi lokal bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan luncurkan kegiatan Sultan Muda Sumsel Goes to Kabupaten Kota, berawal di Kabupaten Lahat.
Kegiatan ini merupakan bagian integral dari Program 100.000 Sultan Muda yang bertujuan menciptakan ekosistem pemuda pelaku usaha dan duta literasi keuangan daerah. Diikuti Otoritas Jasa Keuangan, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Pemerintah Kabupaten Lahat, DJPB Provinsi Sumatera Selatan, Balai Karantina Hewan, dan Tumbuhan Provinsi Sumatera Selatan, PT Agri Ekspor Indonesia, PT Asya Syila Nusantara, CV Bola Dunia, Para Siswa dan Guru SMK N 1 Jarai Lahat, Para UMKM.
Ratusan pelajar SMK dan pelaku UMKM kopi melalui roadshow ini mendapatkan pelatihan literasi keuangan, wawasan kewirausahaan, serta akses informasi pembiayaan produktif. Selain itu, dilakukan penandatanganan kerja sama antara eksportir dan pelaku usaha kopi lokal yang menandai komitmen konkret terhadap kontinuitas ekspor kopi Sumsel, khususnya dari wilayah barat seperti Lahat dan Pagar Alam.
BACA JUGA:Pastikan Kopi Sumsel Penuhi Standar Ekspor Ketat, Pabrik Kopi di Lahat ditinjau
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Selatan, Amiruddin menyampaikan bahwa “Kegiatan Sultan Muda Sumsel di Lahat ini memberi dampak positif langsung bagi UMKM lokal, khususnya di sektor kopi. Kami berharap kerja sama seperti ini dapat terus ditingkatkan untuk mendorong regenerasi petani muda, memperluas akses pasar, dan memperkuat posisi kopi Lahat sebagai produk unggulan ekspor.” ujarnya.
Kepala Kantor Wilayah DJPB Provinsi Sumatera Selatan, Rahmadi Murwanto juga menyampaikan “Kami mendukung penuh langkah sinergis ini sebagai bentuk nyata penguatan fiskal dan keuangan negara yang menyentuh langsung pelaku ekonomi daerah. Ekosistem ekspor kopi seperti ini harus dijaga keberlanjutannya karena mampu menggerakkan ekonomi desa, memperluas basis penerimaan daerah, dan menciptakan multiplier effect bagi masyarakat.” terangnya.
Kegiatan ini juga menjadi platform untuk mendorong akses keuangan inklusif. Berdasarkan data, hingga 2024 telah disalurkan pembiayaan senilai Rp. 383,66 miliar kepada pelaku usaha kopi Sumsel. Peran industri jasa keuangan, baik bank maupun non-bank, menjadi krusial dalam mewujudkan ekonomi daerah yang berdaya saing dan inklusif.
BACA JUGA:Wagub Sumsel Janji Tingkatkan PAD
Sementara Kepala OJK Provinsi Sumatera Selatan, Arifin Susanto, menyampaikan bahwa “Kegiatan ini adalah bukti bahwa pemuda daerah bisa menjadi bagian dari rantai ekonomi global. Dengan pendampingan yang tepat, pembiayaan yang inklusif, dan keberanian berusaha, Sultan Muda Sumsel akan menjadi motor penggerak ekonomi desa dan wajah baru Sumatera Selatan di kancah nasional maupun internasional,” ujarnya
"Selain penguatan dari sisi pembiayaan, kehadiran program ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda desa untuk membangun usaha sejak dini dan memanfaatkan ekosistem yang sudah tersedia, mulai dari edukasi, pelatihan, hingga pembiayaan dan pasar ekspor. Sultan Muda Sumsel tidak hanya menjadi peserta, tapi agen perubahan untuk pertumbuhan ekonomi daerah." pungkasnya. (*)