Siapkan Langkah Strategis untuk Produktivitas Lahan

REL, Lahat - Program ketahanan pangan Indonesia terus digalakkan untuk mencapai swasembada pangan, guna mengurangi ketergantungan pada impor. 

Menyadari tantangan yang semakin besar, seperti fluktuasi harga pangan dan perubahan iklim, pemerintah berupaya meningkatkan produksi pangan domestik serta distribusinya secara merata. 

Namun, di tengah semangat tersebut, terdapat beberapa kendala, salah satunya adalah biaya untuk membuka lahan baru yang diperlukan untuk produksi pangan.

Banyak petani mengeluhkan kebutuhan modal besar untuk membersihkan lahan semak dan belukar agar dapat menjadi lahan yang produktif.

BACA JUGA:Arus Kendaraan Menuju Gunung Dempo Padat Merayap

BACA JUGA:Kado Awal Tahun, Sejumlah Anggota Polres Pagar Alam Naik Pangkat

Oleh karena itu, wacana tentang adanya program bantuan untuk membuka lahan tersebut diharapkan dapat memberikan solusi. 

"Untuk membuka lahan memang ada biaya. Kalau ada program bantuan untuk biaya pembukaan lahan, tentu ini akan sangat membantu, terutama untuk langsung menanam dan menjadikan lahan itu produktif," kata Tri, salah satu warga Lahat. 

Ia mengungkapkan bahwa sebelumnya lahan milik keluarganya yang seluas 3/5 hektare sempat terkendala akibat dampak pandemi COVID-19. 

Pemerintah Kabupaten Lahat sendiri baru saja menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) untuk membahas program ketahanan pangan pada tahun 2025, yang dipimpin langsung oleh Pj Bupati Lahat, Imam Pasli, Kamis (2/1).

BACA JUGA:53 Personel Polres Lahat Naik Pangkat

BACA JUGA:16 Bintara Remaja Masuk Polres Empat Lawang

Rakor ini melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan Polres, Kodim, Bappeda, Dinas Pertanian, serta Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lahat. 

Menurut Feriansyah Eka Putra, Kepala Bappeda Lahat, Rakor ini bertujuan untuk menyusun langkah-langkah strategis guna mendukung program ketahanan pangan sesuai dengan instruksi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam mencapai swasembada pangan nasional.