Bikin Resah, Uang Palsu Beredar di Pagaralam

Uang palsu pecahan seratus ribu rupiah yang beredar di Kota Pagaralam. Foto : ist--

REL, Pagaralam - Masyarakat Kota Pagaralam kini dihadapkan dengan masalah serius terkait peredaran uang palsu.

Khususnya para pedagang, merasa resah dan khawatir akan dampak buruk yang ditimbulkan oleh maraknya uang palsu yang beredar di pasaran.

Salah satu yang merasakan dampak langsung adalah Sutin, seorang pedagang kaki lima yang menjual berbagai macam makanan di Prumnas Nendagung.

Sutin, seperti banyak pedagang lainnya, mengandalkan uang yang diterimanya dari transaksi harian sebagai sumber pendapatan utama.

BACA JUGA:Ngadu Ke Dewan, Ratusan Guru Honorer Minta Jadi Prioritas Seleksi PPPK

Namun beberapa waktu lalu, ia mendapatkan uang palsu dalam jumlah yang tidak sedikit.

Ketika menerima uang sebesar Rp100.000 dari seorang pembeli, Sutin tidak menyadari bahwa uang tersebut palsu.

Setelah uang tersebut digunakan untuk membeli bahan dagangan, barulah ia sadar bahwa uang tersebut tidak memiliki nilai yang sah.

Akibatnya Sutin mengalami kerugian yang cukup besar, mengingat uang tersebut adalah bagian dari penghasilan hariannya.

BACA JUGA:Ratusan Guru Honorer Di Kota Pagar Alam Gruduk Kantor DPRD, Ada Apa?

“Saya tidak menyadari jika uang tersebut palsu, tekstur kertasnya sangat lembut, berbeda dengan yang asli agak sedikit kaku, pelaku kemarin membeli makanan senilai Rp10.000 dengan uang senilai Rp100.000,” ujarnya.

Peredaran uang palsu ini tentu menambah kekhawatiran di kalangan masyarakat.

Pedagang kecil seperti Sutin sangat bergantung pada transaksi tunai, dan apabila uang palsu terus beredar, mereka akan kesulitan dalam menjalankan usaha mereka.

Selain itu kejadian ini juga menambah rasa ketidakamanan di kalangan warga, karena tidak ada yang bisa memastikan apakah uang yang mereka terima adalah asli atau palsu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan