Percepatan Penyaluran Pupuk Bersubsidi 2025: 600 Ribu Petani Terdaftar Manfaatkan Kemudahan Penebusan
Doc/Foto/Ist--
REL,BACAKORAN.CO – PT Pupuk Indonesia (Persero) telah berhasil menyalurkan pupuk bersubsidi kepada hampir 600.000 petani sejak awal tahun 2025.
Langkah ini sejalan dengan upaya Pemerintah untuk mendukung swasembada pangan melalui percepatan distribusi pupuk, sesuai dengan misi Astacita Pemerintahan Prabowo-Gibran.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, mengungkapkan bahwa kebijakan baru yang disederhanakan ini memungkinkan petani untuk lebih mudah menebus pupuk.
"Mulai 1 Januari 2025, petani hanya perlu membawa KTP untuk melakukan penebusan pupuk melalui iPubers, sebuah sistem yang kami pastikan dapat mempercepat proses penyaluran," kata Rahmad.
BACA JUGA:Transpuan Protes di Apotek Kembangan, Minta Video Viral Dihapus
Sejak awal Januari hingga 19 Januari 2025, tercatat 688.386 transaksi penebusan oleh 599.582 petani, dengan total pupuk bersubsidi yang ditebus mencapai 405.000 ton.
Di Sumatera Utara, sekitar 8.000 petani telah menebus pupuk, dengan total 541 ton pupuk yang sudah tersedia di Kabupaten Asahan.
Pupuk Indonesia juga memastikan stok pupuk bersubsidi tetap mencukupi.
Hingga 19 Januari 2025, stok nasional mencapai 1,01 juta ton, dengan distribusi yang meliputi 574.238 ton Urea, 424.441 ton NPK, dan 14.728 ton Organik.
Di Sumatera Utara, stok tersedia sebanyak 89.000 ton, termasuk Urea 58.417 ton, NPK 28.833 ton, dan Organik 1.959 ton.
BACA JUGA:Kenyataan Pahit: Sarjana Indonesia Banyak yang Menganggur, Kenapa Bisa Begitu?
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menjelaskan bahwa mekanisme distribusi pupuk bersubsidi kini lebih cepat berkat sinergi antara Kementerian Pertanian, Pupuk Indonesia, dan pemangku kepentingan lainnya.
"Daftar penerima pupuk sudah disiapkan sejak Desember 2024, sehingga pada awal tahun 2025, petani sudah dapat menebus pupuk lebih cepat, mendukung produktivitas dan swasembada pangan," ujarnya.
Pupuk Indonesia terus berkomitmen mendukung ketersediaan pupuk dan memastikan distribusi berjalan lancar melalui 35 petugas lapangan, 29 gudang dengan kapasitas 145.229 ton, 82 distributor, dan 2.373 kios resmi di seluruh Indonesia.***