Autopilot Canggih BYD "God’s Eye" Tak Bisa Diterapkan pada Mobil BYD yang Dijual di Indonesia Saat Ini

--
REL,BACAKORAN.CO – Teknologi autopilot terbaru milik BYD, yang dikenal dengan nama "God’s Eye" (Mata Dewa), diluncurkan di China pada pekan lalu dengan tiga tingkat fitur canggih.
Sistem ini mencakup berbagai opsi, mulai dari tingkat dasar dengan fitur ADAS (Advanced Driver Assistance System) hingga tingkat tertinggi yang memungkinkan pengemudian sepenuhnya otonom.
Meskipun sistem ini menjanjikan peningkatan signifikan pada pengalaman mengemudi, konsumen BYD di Indonesia tidak bisa mengharapkan pembaruan ini pada mobil yang telah terjual saat ini.
Zheng Cuifang (Sheryl), Product Strategy Manager BYD Auto Industry, mengungkapkan bahwa meskipun "God’s Eye" berbasis perangkat lunak, tidak semua model mobil BYD di Indonesia dapat menggunakan teknologi tersebut. Hal ini disebabkan oleh perbedaan dalam perangkat keras, termasuk sistem kamera yang ada pada kendaraan.
Beberapa model, seperti BYD Dolphin, tidak mendukung pembaruan perangkat lunak melalui OTA (over-the-air), sehingga teknologi tersebut kemungkinan baru akan tersedia pada model-model BYD mendatang.
Sistem "God’s Eye" hadir dengan tiga varian, masing-masing dengan kemampuan berbeda. Versi dasar, "God’s Eye C", mengandalkan tiga kamera dan beberapa radar untuk memberikan persepsi pengemudian.
Sistem ini dipakai pada model-entry level dan kendaraan lainnya dalam merek BYD. Sementara itu, varian "God’s Eye B" meningkatkan persepsi menggunakan sensor LiDAR dan akan diadopsi oleh model-model seperti Denza dan Fang Cheng Bao.
Puncak teknologi ini adalah "God’s Eye A", yang mengadopsi tiga sensor LiDAR untuk kendaraan premium di bawah merek Yangwang.
BACA JUGA:Pahami Arti Huruf dan Angka di Persneling Mobil Matic, Biar Makin Mahir Nyetir!
Sheryl memperkirakan bahwa teknologi "God’s Eye" ini kemungkinan akan masuk Indonesia dalam dua tahun ke depan.
Dalam periode transisi tersebut, konsumen Indonesia mungkin hanya dapat menikmati pembaruan teknologi pada model-model baru yang akan datang dari BYD.
Sistem ini memberikan tingkat keamanan dan kenyamanan lebih bagi pengemudi dan penumpang, serta membuka kemungkinan untuk pengemudian otonom di masa depan.
Namun, hingga saat ini, konsumen Indonesia harus bersabar menunggu teknologi ini hadir pada mobil BYD berikutnya.***