BPJS Kesehatan Wajib Bagi Jemaah Haji

IMPLEMENTASI: Sosialisasi mengenai implementasi persyaratan JKN dalam penyelenggaraan ibadah haji di Kantor Kemenag Prabumulih, kemarin. Foto: dok/ist--
REL, Prabumulih – BPJS Kesehatan Cabang Prabumulih menggelar sosialisasi mengenai persyaratan terbaru Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam penyelenggaraan ibadah haji.
Acara yang berlangsung di Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Prabumulih ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya perlindungan kesehatan bagi calon jemaah haji.
Kepala Cabang BPJS Kesehatan Prabumulih, Dwi Asmariyati, menegaskan bahwa kepesertaan aktif JKN kini menjadi syarat wajib bagi calon jemaah haji.
Regulasi terbaru ini memastikan setiap jemaah memiliki akses layanan kesehatan sebelum, selama, dan setelah melaksanakan ibadah haji.
BACA JUGA:Bupati Muba H M Toha dan Wakil Bupati Rohman Entaskan kemiskinan Sebagai Program Prioritas
“Sesuai aturan berlaku, setiap calon jemaah haji wajib menjadi peserta aktif JKN. Ini bertujuan untuk memberikan perlindungan kesehatan menyeluruh, baik saat persiapan, pelaksanaan, maupun kepulangan ke Tanah Air,” ujar Dwi Asmariyati.
Dwi menjelaskan bahwa jika jemaah mengalami sakit sebelum keberangkatan, biaya perawatan akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Begitu pula setelah kembali ke Indonesia, jika masih memerlukan perawatan medis, BPJS Kesehatan akan menanggungnya sesuai ketentuan yang berlaku.
“Perbedaannya, tahun ini seluruh jemaah haji reguler wajib memiliki JKN aktif. Sebelumnya, kepesertaan JKN tidak menjadi syarat mutlak. Dengan aturan baru ini, kesehatan jemaah lebih terjamin,” tambahnya.
BACA JUGA:Bupati Muba H M Toha Ikuti Retret di Akademi Militer Magelang
BPJS Kesehatan juga memberikan berbagai manfaat, termasuk pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama hingga rujukan sesuai kebutuhan medis.
Oleh karena itu, calon jemaah diimbau memastikan status kepesertaan mereka aktif dan tidak memiliki tunggakan iuran.
Sementara itu, Kakan Kemenag Prabumulih, H Hermadi SAg MSi, melalui Kasi PHU, H Muhammad Dhafir SAg MSi, menyoroti pentingnya kesiapan kesehatan jemaah haji.
Ia menegaskan bahwa ibadah haji memerlukan kondisi fisik yang prima karena tantangan cuaca dan aktivitas fisik yang cukup berat di Tanah Suci.