Kematian Massal Kerbau di OKI Sumsel Akibat Virus Ngorok; 1.200 Dosis Vaksin Disiapkan

Belasan kerbau di Desa Riding, Kecamatan Pangkalan Lampam, dan Desa Tanjung Batu, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, dilaporkan meninggal mendadak.--

// Kendala Terjadi Akibat Penolakan Vaksinasi

RAKYATEMPATLAWANG- Belasan kerbau di Desa Riding, Kecamatan Pangkalan Lampam, dan Desa Tanjung Batu, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, dilaporkan meninggal mendadak.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten OKI, Sadi Purwanto, mengonfirmasi kejadian tersebut dan telah menerima laporan tentang kematian massal kerbau.

BACA JUGA:Pasca Banjir, Hewan Buas Berkeliaran

"Kami telah menerima laporan dari UPT Puskeswan Pangkalan Lampam mengenai 15 ekor kerbau yang mati di Desa Riding, Kecamatan Pangkalan Lampam, dan ada empat ekor lainnya di Desa Tanjung Batu, Kecamatan Air Sugihan, yang juga meninggal mendadak," ujarnya, Jumat (5/4/2024).

Dia menjelaskan bahwa penyebab kematian kerbau adalah penyakit Septicaemia Epizootica (SE) atau Haemorraghic Septecaemia (HS), yang umumnya dikenal sebagai penyakit ngorok.

BACA JUGA:Satu orang Pencuri Sapi Berhasil Ditangkap

"Penyakit ngorok ini harus diwaspadai, terutama jika hewan ternak dilepaskan ke alam liar, karena itu dapat menyebabkan penyebaran yang sangat cepat," katanya.

Dia menambahkan bahwa penularan virus SE/HS dapat terjadi melalui kontak langsung antar hewan dan melalui makanannya. Daya tahan tubuh yang lemah pada ternak juga mempercepat penyebarannya.

BACA JUGA:Modus Mengajak Bisnis Daging Sapi, Rizal Diamankan

"Rata-rata, kerbau yang mati ini dewasa dan anak-anak, dengan bobot antara 400 hingga 500 kilogram," tambahnya.

Sadi menyatakan bahwa untuk mengendalikan penyebaran virus ini, hewan ternak harus divaksinasi.

"Kami telah menyiapkan 1.200 dosis vaksin selama satu tahun untuk diberikan kepada hewan ternak di OKI," ungkapnya.

Namun, dalam kasus di Pangkalan Lampam dan Air Sugihan, ia menjelaskan bahwa vaksinasi belum dilakukan karena pihaknya sedang melakukan vaksinasi di tempat lain.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan