DBH Sawit Sumsel Turun Rp2,2 Miliar

Achmad Rizwan. Foto: dok/iat--

REL, Palembang – Alokasi Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit untuk Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) tahun 2024 mengalami penurunan sebesar Rp2,2 miliar atau 4,29% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sumsel Achmad Rizwan.

Meskipun mengalami penurunan, Rizwan menegaskan bahwa hampir seluruh daerah penghasil sawit di Sumsel masih mendapatkan alokasi DBH yang layak.

Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Ogan Komering Ilir (OKI), dan Banyuasin masih mendominasi alokasi terbesar, diikuti oleh Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Muara Enim, dan Musi Rawas.

Bahkan, kabupaten/kota dengan potensi sawit yang tidak banyak seperti Palembang, Pagaralam, dan Prabumulih tetap mendapatkan bagian dari DBH Sawit ini.

BACA JUGA:Holda Siap Bersaing dengan Herman Deru dan Mawardi Yahya

BACA JUGA:Supriono Bacakan Amanat Mendagri Tito Karnavian

Rizwan menjelaskan bahwa DBH Sawit akan digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur, jalan perkebunan, pendataan dan perlindungan sosial bagi pekebun, serta peningkatan kompetensi dan sertifikasi bagi mereka.

Saat ini, Pemerintah Provinsi Sumsel dan seluruh pemerintah daerah tengah menyusun Rencana Kegiatan dan Penganggaran (RKP) DBH Sawit tahun anggaran 2024. 

RKP ini ditargetkan selesai pada 30 April 2024 dan diharapkan penyaluran DBH ke masing-masing kabupaten/kota dapat dilakukan pada bulan Mei atau Juni 2024.

Penurunan alokasi DBH Sawit tahun 2024 ini diharapkan tidak akan berpengaruh signifikan terhadap pembangunan di daerah-daerah penghasil sawit di Sumsel. 

Pemerintah daerah didorong untuk memaksimalkan penggunaan dana ini secara efektif dan efisien untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerahnya. (*)

Tag
Share