Fahri Hamzah Kritik Pemerintahan Jokowi dalam Podcast Bersama Choki Pardede
Istimewa --
Rel, Jakarta - Politikus senior Fahri Hamzah melontarkan kritik tajam kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sebuah podcast yang diadakan oleh Choki Pardede.
Dalam kesempatan tersebut, Fahri mengungkapkan berbagai pandangannya mengenai kondisi politik Indonesia saat ini yang menurutnya semakin jauh dari tradisi intelektual dan integritas.
Fahri Hamzah menyatakan kekecewaannya terhadap kondisi politik Indonesia yang dianggapnya mengalami penurunan kualitas.
"Politik sekarang tidak disiplin dengan tradisi intelektual," ujarnya. Menurut Fahri, partai politik seharusnya menjadi tempat berkumpulnya para pemikir, bukan hanya orang-orang kaya atau populer yang memiliki logistik besar.
BACA JUGA:Waspada! Ini Makanan yang Dapat Merusak Kesehatan Ginjal,Apa saja yuk kita bahas!!
Selain kritik terhadap kondisi politik saat ini, Fahri juga berbagi kisah tentang awal karier politiknya. Ia mengingat saat pertama kali terjun ke dunia politik pada tahun 1998, ketika usianya masih sangat muda.
"Saya merasa sangat muda waktu itu, tapi Pak Habibie bilang saya mewakili kaum muda," kenangnya. Fahri menekankan bahwa dirinya selalu merasa sebagai bagian dari gerakan rakyat, bukan elit politik.
Dalam perbincangan tersebut, Fahri juga menjelaskan pentingnya integritas dalam pengambilan keputusan politik. Ia menceritakan bagaimana dirinya selalu berusaha menjaga prinsip dan tidak tergoda oleh keuntungan finansial.
BACA JUGA:Pilkada Empat Lawang 2024 Resmi Diluncurkan
"Keputusan yang benar harus diambil, meskipun ada tawaran finansial yang menggiurkan," tegasnya.
Salah satu kritik utama Fahri adalah mengenai buruknya komunikasi pemerintah kepada publik. Ia menilai jubir pemerintah tidak mampu menyampaikan informasi dengan baik, yang menyebabkan kebingungan di masyarakat.
"Jubirnya di tengah jalan tuh bubar. Harusnya negara memfasilitasi percakapan yang membuat rakyat cepat cerdas," katanya.
BACA JUGA:Jalan Poros Tebing Tinggi-Pendopo Lumpuh
Fahri juga menjelaskan alasannya mendirikan partai baru, meskipun telah memiliki posisi yang nyaman di partai lama. Ia merasa bahwa langkah ini diperlukan untuk menjaga prinsip dan integritas yang selama ini dipegangnya.