Sumsel Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla

Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan. Foto: dok/ist--

Hingga Akhir November 2024

REL, Palembang  – Menyusul keputusan tiga daerah di Sumatera Selatan, yakni Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI), dan Musi Banyuasin (Muba) yang telah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan turut menetapkan status siaga darurat Karhutla. 

Keputusan ini disampaikan oleh Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, pada Senin, 24 Juni 2024.

Menurut Sudirman, penetapan status siaga darurat ini mulai berlaku sejak 13 Juni 2024 dan akan berlangsung hingga 30 November 2024, atau sekitar 5,5 bulan ke depan. 

“Kenaikan status sudah mencukupi, karena sudah 3 daerah yang menetapkan dari syarat 2 daerah,” jelas Sudirman. Status ini dapat ditingkatkan menjadi darurat Karhutla jika kondisi semakin mengkhawatirkan.

BACA JUGA:Berdalih Himpitan Ekonomi, Pria ini Jual Sabu di Warungnya

BACA JUGA:Seorang Penadah di Lalan Ditangkap Polisi

Hingga saat ini, sembilan kabupaten/kota di Sumsel sedang berproses untuk menaikkan status siaga darurat, yakni Ogan Ilir (OI), Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur, OKU Selatan, Musi Rawas, Musi Rawas Utara (Muratara), dan Lahat. 

“Insya Allah bulan ini SK nya keluar,” tambah Sudirman.

Sudirman menekankan bahwa Karhutla adalah bencana tahunan yang selalu terjadi di Sumsel dan beberapa wilayah lain di Sumatera, sehingga penanganan dini melalui penetapan status siaga darurat adalah langkah penting dalam mitigasi. 

“Setelah ini akan ada apel kesiapsiagaan Karhutla dengan seluruh instansi terkait, masih proses untuk penjadwalan pelaksanaannya,” katanya.

Selain itu, BPBD Sumsel akan mengajukan penggunaan helikopter untuk patroli dan water bombing ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 

Pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) juga akan dilakukan jika diperlukan. “TMC juga akan dilakukan jika diperlukan,” ujarnya.

Berdasarkan informasi dari BMKG, puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada bulan Juli-Agustus 2024. 

Tag
Share