Perebutan Dukungan Partai Semakin Sengit

Penyatuan aspirasi antara H Rodi Wijaya dengan H Habi Asadiki difasilitasi oleh kader PKB, H SN Prana Putra Sohe, di rumah pribadinya di Kelurahan Sukajadi. Foto : ist--

REL, Lubuklinggau - Suhu politik di kota Lubuklinggau terus memanas menjelang Pilkada 2024. Persaingan tajam terlihat antara dua pasangan bakal calon (Balon) wali kota, H Rodi Wijaya-Imam Senen dan H Rachmad Hidayat-Rustam Efendi, yang berupaya keras mendapatkan dukungan partai politik dan masyarakat.

Informasi yang dihimpun menunjukkan bahwa aroma persaingan untuk meraih dukungan semakin terasa di Pilkada Kota Lubuklinggau.

Baru-baru ini, terjadi penyatuan aspirasi antara H Rodi Wijaya dengan H Habi Asadiki, yang sebelumnya berencana maju secara terpisah. Uniknya, penyatuan ini difasilitasi oleh kader PKB, H SN Prana Putra Sohe, di rumah pribadinya di Kelurahan Sukajadi.

Di sisi lain, pasangan H Rachmad Hidayat-Rustam Efendi mengklaim telah mengantongi rekomendasi dukungan dari partai PKB. Tidak hanya itu, kedua pasangan ini juga saling berlomba mendapatkan simpati masyarakat. Baru-baru ini, mereka terlibat dalam kegiatan amal sosial dengan melaksanakan sunatan massal di kota Lubuklinggau.

BACA JUGA:2.694 Jemaah Debarkasi Palembang Telah Kembali

BACA JUGA:8 Penyebab Gangguan Tidur pada Remaja Plus Dampaknya

Pertarungan politik untuk merebut kursi wali kota Lubuklinggau kini menjadi sorotan publik. Kemungkinan besar hanya dua pasangan calon yang akan bersaing dalam kontestasi demokrasi ini.

Komisioner KPUD Provinsi Sumsel, Handoko, yang menjadi koordinator wilayah Musi Rawas-Lubuklinggau-Muratara, mengatakan pihaknya tidak bisa berkomentar lebih jauh tentang potensi calon yang akan maju.

"Karena itu kewenangan dari sejumlah partai politik untuk mengusulkan calon yang akan mereka dukung," jelasnya, dikutip dari sumateraekspres.id.

KPUD Provinsi Sumsel menegaskan akan fokus pada pelaksanaan dan tahapan Pemilu serentak agar berjalan lancar sesuai amanat konstitusi dan undang-undang.

"Untuk jadwal pendaftaran pada tanggal 27-29 Agustus. Harapannya, pemilihan serentak di Sumsel yang melibatkan 17 kabupaten/kota berjalan aman dan damai. Terutama saya yang bertugas di wilayah Musi Rawas-Lubuklinggau-Muratara, sangat berharap demikian," tegasnya.

Mantan ketua komisioner KPUD Muratara sekaligus aktivis HMI, Agus Maryato, juga menyampaikan pandangan serupa. Menurutnya, suasana Pilkada di Lubuklinggau cukup sengit karena tidak ada petahana yang mencalonkan diri.

"Namun situasinya masih dinamis. Yang penting adalah bagaimana para kandidat berperilaku santun dan tidak menyebarkan fitnah atau hoaks. Kedewasaan berpolitik menjadi kunci agar masyarakat dapat cerdas dalam menentukan pilihan," ujarnya.

Agus menekankan pentingnya perubahan sebagai harapan masyarakat. "Kota berkembang dan transit seperti Lubuklinggau membutuhkan pemimpin yang kreatif dan memahami kebutuhan nyata masyarakat urban. Jika memang hanya ada dua paslon, maka pilihannya adalah apakah masyarakat menginginkan perubahan atau tidak," komentarnya.

Tag
Share