Ternyata ini Penyebab Melonjaknya harga kopi Secara signifikan!

Doc/Foto/Ist--

REL,EMPATLAWANG.BACAKORAN.CO.ID – Harga kopi di pasaran telah mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa waktu terakhir, memberikan angin segar bagi para petani kopi. Namun, kondisi ini juga disertai dengan tantangan serius di lapangan.

Pasokan kopi global terganggu oleh cuaca ekstrem di Brazil dan Kolombia, sementara di Indonesia, khususnya di wilayah Dampit Selatan, penurunan produksi kopi semakin terasa akibat perubahan penggunaan lahan oleh para petani.

BACA JUGA:Empat Lawang Pecahkan Rekor MURI: Ngopi Serentak di Tepi Sungai Sumatera Selatan

Di Desa Sukodono, Dampit Selatan, banyak kebun kopi yang dulunya subur dan terawat kini ditinggalkan dan dibiarkan menjadi semak belukar.

Hal ini disebabkan oleh perhitungan ekonomis yang membuat perawatan pohon kopi dianggap tidak lagi menguntungkan, terutama sebelum kenaikan harga kopi baru-baru ini.

Banyak petani yang beralih menanam pohon sengon, kapulaga, dan bahkan salak, menggantikan kebun kopi yang mereka miliki.

BACA JUGA:Brazil dan Indonesia: Dua Raksasa Produsen Kopi Dunia dengan Keunggulan dan Tantangan Masing-Masing

Salah satu contoh nyata terlihat pada kebun kopi yang kini ditumbuhi tanaman sengon. Tanaman ini lebih menguntungkan bagi petani karena biaya perawatannya lebih rendah dibandingkan dengan kopi.

Kebun kopi yang tidak dirawat dibiarkan tumbuh liar, ditumbuhi tanaman merambat, dan akhirnya mati.

Penurunan produksi kopi di wilayah Dampit Selatan ini tidak hanya memengaruhi pasokan kopi lokal, tetapi juga memberikan dampak pada harga kopi di pasaran. Dengan semakin sedikitnya pasokan kopi, hukum ekonomi sederhana berlaku: ketika barang menjadi langka sementara permintaan tinggi, harga akan naik.

Di sisi lain, beberapa petani masih bertahan menanam kopi meski dalam jumlah yang lebih sedikit. Mereka berharap harga kopi yang tinggi saat ini dapat bertahan setidaknya untuk beberapa tahun ke depan, sehingga usaha mereka dalam membudidayakan kopi tetap memberikan hasil yang layak.

BACA JUGA:Ini Ada Perubahan Kurikulum Madrasah 2024-2025: Keputusan Mendadak Menteri Agama Mengguncang Dunia Pendidikan

Perubahan penggunaan lahan ini mencerminkan adaptasi para petani terhadap kondisi ekonomi dan lingkungan yang berubah.

Meskipun demikian, bagi mereka yang masih setia menanam kopi, harapan akan masa depan yang lebih cerah tetap ada, terutama dengan harga kopi yang terus menunjukkan tren kenaikan.

Tag
Share