Siapa Paling Berpeluang Merebut Tahta di Amerika Utara?
Trofi Piala Dunia (*/Istimewa)--
° Menuju Piala Dunia 2026
REL, Jakarta - Gelaran Piala Dunia 2026 makin mendekat, dan atmosfernya sudah mulai terasa panas. Dengan format baru yang menampung 48 negara, turnamen di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko ini diprediksi menjadi yang paling meriah—dan paling sulit ditebak. Namun, berdasarkan tren performa dan kedalaman skuad, sejumlah tim mulai menegaskan diri sebagai kandidat juara.
Di posisi ke-10, Jepang menjadi tim Asia yang mencuri perhatian. Setelah kemenangan impresif atas Brasil dan hasil positif melawan Ghana serta Bolivia, skuad Samurai Biru kembali menunjukkan kestabilan mereka—hanya dua kekalahan dalam 23 laga terakhir. Dengan talenta merata di semua lini, tim asuhan Hajime Moriyasu ini layak masuk radar.
Belanda berada di peringkat sembilan. Meski perjalanan mereka di kualifikasi tak selalu mulus, kemenangan telak 4-0 atas Lithuania memastikan langkah mereka ke putaran final. Deretan pemain kelas dunia di lini belakang dan tengah membuat Oranje tidak boleh dipandang sebelah mata.
Di peringkat delapan, ada Maroko yang tengah membangun momentum luar biasa. Skuad mereka mencatat 18 kemenangan beruntun dan masih mempertahankan fondasi kuat dari perjalanan sensasional ke semifinal Piala Dunia 2022. Atlas Lions kini dianggap sebagai kandidat paling realistis untuk menjadi wakil Afrika pertama yang menggapai trofi.
BACA JUGA:Arsenal Dapat Angin Segar Jelang Derby London Utara
Bangkit dengan gaya, Norwegia melonjak ke posisi tujuh setelah memastikan tiket Piala Dunia untuk pertama kali sejak 1998. Erling Haaland memimpin barisan serang paling produktif di Eropa: 37 gol dalam delapan laga kualifikasi—tertinggi di benua tersebut. Secara statistik, Norwegia adalah salah satu tim paling meyakinkan.
Brasil di posisi enam masih menyisakan tanda tanya. Meski ditangani Carlo Ancelotti dan dihuni pemain bintang, performa mereka belum stabil. Dengan hanya empat kemenangan dari delapan laga terakhir, Selecao perlu menghaluskan mesin jika ingin kembali jadi raksasa dunia.
Portugal di posisi lima juga masih inkonsisten. Kekalahan dari Irlandia—ditambah kartu merah Cristiano Ronaldo—disusul kemenangan 9-1 atas Armenia, memunculkan kembali perdebatan: apakah Portugal kini lebih kuat tanpa sang megabintang? Yang jelas, potensi skuad mereka tetap luar biasa.
Prancis di peringkat empat tampil solid sepanjang kualifikasi, hanya sekali ditahan imbang. Generasi baru Les Bleus, termasuk Rayan Cherki dan Jean-Philippe Mateta, membuat skuad Didier Deschamps semakin menakutkan.
BACA JUGA:Indonesia Turun Peringkat, Malaysia Justru Melonjak!
Inggris, di posisi tiga, menampilkan performa paling klinis: delapan pertandingan, delapan kemenangan, 22 gol, dan nirbobol. Thomas Tuchel menanamkan disiplin taktik hingga lini belakang menjadi sangat kokoh, sementara lini serang tetap agresif dengan Harry Kane dan Bukayo Saka.
Argentina berada di posisi dua. Sang juara bertahan tetap menebar ancaman dengan Lionel Messi yang masih tampil tajam. Performa Lautaro Martinez dan Julian Alvarez membuat lini depan Albiceleste semakin lengkap, sementara kontrak baru Messi menjamin kehadirannya di panggung terbesar.
Dan di posisi puncak: Spanyol. La Roja menjadi tim paling konsisten dengan hanya satu kekalahan dari 26 laga—itu pun lewat adu penalti. Kebangkitan Mikel Oyarzabal sebagai pendulang gol menutup kelemahan klasik mereka di lini depan. Spanyol memasuki 2026 sebagai tim yang harus dikalahkan.
Dengan kekuatan merata, kejutan tersembunyi, dan talenta muda berseliweran di semua kontestan, Piala Dunia 2026 dipastikan menjadi turnamen paling eksplosif dalam sejarah modern sepak bola. (*)