Temu: Aplikasi E-Commerce Berbahaya yang Mengancam Perekonomian

Ilustrasi --

REL.BACAKORAN.CO - Baru-baru ini, perhatian masyarakat kembali tertuju pada dampak dari aplikasi e-commerce yang semakin menjamur. Setelah sempat digemparkan dengan imbas TikTok Shop, kini aplikasi Temu menjadi sorotan utama.

Berbeda dengan TikTok Shop, aplikasi Temu diklaim lebih berbahaya karena memiliki hubungan langsung dengan setidaknya 80 pabrik di China, membuatnya lebih meresahkan bagi pelaku usaha lokal.

Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UMKM, membenarkan kekhawatiran ini. Menurutnya, Temu lebih berbahaya dari TikTok Shop karena transaksi yang dilakukan secara langsung dari pabrik ke pembeli.

Hal ini mengabaikan rantai distribusi yang biasa terjadi, yang sangat penting untuk menjaga perputaran roda ekonomi masyarakat. Dengan model ini, para pelaku usaha lokal merasa terancam karena tergesernya peran mereka dalam rantai pasokan.

BACA JUGA:AMD Siapkan Prosesor Entry-Level untuk Socket AM5

Sejak dirilis di Play Store pada tahun 2023, Temu telah diunduh lebih dari 100 juta kali. Angka ini menunjukkan popularitas yang luar biasa, namun juga memicu kekhawatiran di kalangan pelaku usaha.

Dengan transaksi langsung dari gudang ke pembeli, aplikasi ini memotong peran distributor dan pengecer lokal, yang pada akhirnya dapat mengganggu perekonomian.

Temuan dari CNBC menunjukkan bahwa industri e-commerce di China mulai beralih ke model social commerce. Meskipun tujuan akhirnya sama, yaitu menjual barang kepada konsumen, ada perbedaan signifikan antara social commerce seperti Temu dan aplikasi e-commerce tradisional.

BACA JUGA:LUAR BIASA: Kemenag Siapkan Strategi Cegah Konflik Jelang Pilkada November

Social commerce memungkinkan transaksi langsung dari pabrik dengan harga pabrik, memudahkan konsumen mendapatkan barang tanpa kenaikan harga dari distributor atau pengecer.

Belum jelas bagaimana Indonesia akan menanggapi fenomena social commerce ini. Namun, pemerintah diharapkan segera mengambil langkah untuk menyelamatkan perekonomian nasional.

Jika tidak diatur dengan baik, aplikasi seperti Temu bisa mengganggu stabilitas ekonomi dengan menekan pelaku usaha lokal.

Aplikasi Temu membawa dampak signifikan yang perlu diwaspadai. Dengan hubungan langsung ke pabrik di China dan model transaksi yang mengabaikan rantai distribusi tradisional, aplikasi ini mengancam perekonomian lokal.

BACA JUGA:Kemendesa PDTT Buka Lowongan Kerja untuk Posisi Pendamping Desa

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan