Sepakati Kepindahan ke Al-Ittihad

Kevin De Bruyne. Foto: dok/ist--

REL, Inggris – Gelandang Manchester City, Kevin De Bruyne, telah menyetujui persyaratan pribadi untuk bergabung dengan klub Liga Pro Saudi, Al-Ittihad. Langkah ini mengakhiri hampir satu dekade masa baktinya bersama Manchester City, dengan kontrak yang akan berakhir pada akhir musim mendatang.

Kabar ini menggemparkan dunia sepak bola, mengingat prestasi gemilang yang telah diraih De Bruyne bersama Manchester City. Pada bulan Februari lalu, Mail Sport melaporkan bahwa De Bruyne menjadi target utama bagi Liga Pro Saudi yang terus berkembang. Para pejabat Liga Pro Saudi kini semakin intensif dalam upaya mereka untuk mengamankan tanda tangan De Bruyne pada musim panas ini.

Menurut laporan jurnalis Rudy Galetti, Al-Ittihad telah mencapai kesepakatan dengan De Bruyne terkait kepindahannya ke klub tersebut. Negosiasi antara Manchester City dan Al-Ittihad terkait biaya transfer pemain berusia 33 tahun ini masih berlangsung.

De Bruyne bergabung dengan Manchester City dari Wolfsburg pada tahun 2015 dan telah menjadi salah satu pemain kunci dalam kesuksesan klub di berbagai kompetisi. Al-Ittihad, yang dikelola oleh mantan bek Prancis dan Manchester United Laurent Blanc, memiliki beberapa pemain terkenal dalam skuad mereka, termasuk N'Golo Kante, Karim Benzema, Fabinho, dan Jota.

BACA JUGA:Andalkan Firasat dan Instruksi Pelatih

BACA JUGA:Melihat Keindahan Sejarah Jakarta, 7 Destinasi Wisata yang Wajib Dikunjungi!

Meskipun menghabiskan banyak uang pada musim panas lalu, Al-Ittihad yang dimiliki oleh Dana Investasi Publik hanya mampu finis di posisi kelima di liga, tertinggal lebih dari 40 poin dari pemimpin klasemen Al-Hilal. Kehadiran De Bruyne diharapkan dapat memperkuat tim dan meningkatkan performa mereka di musim mendatang.

Dalam sebuah wawancara dengan media Belgia bulan lalu, De Bruyne mengakui bahwa tawaran sejumlah besar uang dari Timur Tengah sulit untuk ditolak, terutama di tahap akhir karirnya. "Kontrak saya masih tersisa satu tahun, jadi saya harus memikirkan apa yang mungkin terjadi," ujarnya kepada Het Laatste Nieuws.

De Bruyne juga menambahkan bahwa anak sulungnya yang berusia delapan tahun hanya mengenal Inggris sebagai tempat tinggal mereka. "Anak sulung saya sekarang berusia delapan tahun dan tidak tahu apa-apa selain Inggris. Dia juga menanyakan berapa lama saya akan bermain untuk City. Ketika saatnya tiba, kita harus menghadapinya dengan cara tertentu," ujarnya.

Pada usia 33 tahun, De Bruyne menyadari bahwa ia harus terbuka terhadap segala kemungkinan. "Di usia saya, Anda harus terbuka terhadap segalanya. Anda sedang berbicara tentang jumlah uang yang luar biasa besar yang mungkin akan menjadi akhir karier saya. Terkadang Anda harus memikirkan hal itu," tambahnya.

De Bruyne juga menyatakan bahwa jika ia bermain di Liga Pro Saudi selama dua tahun, ia bisa menghasilkan banyak uang. "Jika saya bermain di sana selama dua tahun, saya akan bisa mendapatkan banyak uang. Sebelumnya saya harus bermain sepak bola selama 15 tahun. Saya bahkan mungkin belum mencapai jumlah itu," ungkapnya.

Kepindahan De Bruyne ke Al-Ittihad akan menandai perubahan besar dalam karirnya. Setelah bermain di level tertinggi sepak bola Eropa bersama Manchester City, ia akan menghadapi tantangan baru di Liga Pro Saudi. Kehadiran De Bruyne di Al-Ittihad diharapkan dapat memberikan dampak besar bagi klub dan membantu mereka bersaing di liga domestik serta kompetisi internasional.

Dengan berbagai prestasi yang telah diraih, termasuk memenangkan Liga Champions bersama Manchester City, De Bruyne membawa pengalaman dan kualitas tinggi yang akan sangat berharga bagi Al-Ittihad. Para penggemar sepak bola di seluruh dunia akan menantikan bagaimana De Bruyne beradaptasi dengan lingkungan baru dan bagaimana ia dapat berkontribusi untuk tim barunya.

Kepergian De Bruyne tentu akan meninggalkan lubang besar di lini tengah Manchester City. Sebagai salah satu pemain terbaik dunia, kontribusinya di lapangan tidak dapat diremehkan. Manchester City harus mencari pengganti yang sepadan untuk mempertahankan performa mereka di berbagai kompetisi. Manajemen klub dan pelatih Pep Guardiola akan bekerja keras untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh De Bruyne.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan