REL, BACAKORAN.CO - Keyakinan terhadap zodiak dan shio masih banyak dianut oleh masyarakat di berbagai negara, termasuk di China.
Bahkan, kepercayaan ini kerap menjadi pertimbangan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam dunia kerja.
Dilansir dari South China Morning Post pada Jumat (9/8/2024), sebuah perusahaan di China, Sanxing Transportation, menerapkan kebijakan perekrutan yang cukup kontroversial dengan mempertimbangkan shio atau zodiak Tionghoa sebagai syarat utama bagi para pelamar kerja.
Perusahaan yang berlokasi di provinsi Guangdong, China selatan, ini secara khusus melarang pelamar yang lahir di bawah shio Anjing untuk melamar.
BACA JUGA:Bank Indonesia Buka Lowongan PCPM 39: Berikut Jurusan yang Dibutuhkan
BACA JUGA:Bank Mandiri Buka Lowongan Kerja Khusus Fresh Graduate, Ini Kesempatannya!
Sanxing Transportation menawarkan gaji bulanan sebesar 3.000 hingga 4.000 yuan, atau sekitar Rp 6,6-8,8 juta (kurs Rp 2.200), yang hanya setengah dari rata-rata gaji di provinsi tersebut.
Namun, yang menjadi perhatian utama adalah kriteria unik yang ditetapkan dalam lowongan pekerjaan ini, di mana kandidat dengan shio Anjing dilarang mendaftar.
Pihak perusahaan menyebutkan bahwa pelamar yang kurang memenuhi syarat akan tetap dipertimbangkan selama mereka bukan bershio Anjing.
Pada tanggal 2 Agustus, seorang staf perusahaan mengungkapkan kepada Hubei Television bahwa alasan di balik larangan ini adalah karena bos perusahaan memiliki shio Naga, yang dipercaya tidak cocok dengan shio Anjing.
BACA JUGA:Drama 5 Gol: Tottenham Hotspur Tersingkir dari Bayern Muenchen di Uji Coba
Kepercayaan ini didasarkan pada keyakinan bahwa pelamar dengan shio Anjing akan membawa nasib buruk bagi atasan yang bershio Naga, sehingga mereka langsung ditolak.
Dalam kepercayaan Tionghoa, ada 12 tanda zodiak yang masing-masing ditetapkan untuk tahun dalam siklus 12 tahun. Dua tanda yang berada di posisi berlawanan dalam siklus ini, seperti Naga dan Anjing, dianggap saling bertentangan.
Naga memiliki elemen air, sementara Anjing memiliki elemen api, yang konon bisa menimbulkan ketidakcocokan dalam berbagai aspek, termasuk dalam hubungan kerja.