REL, Jakarta - Dua pegawai SPBU di Kemayoran, Jakarta Pusat, menjadi korban pengeroyokan yang diduga dipicu oleh kesalahpahaman dengan seorang pengendara motor. Insiden ini terjadi pada Sabtu (10/8) dini hari, mengakibatkan kedua korban mengalami luka-luka.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan bahwa kejadian bermula ketika salah satu korban, yang berinisial LZ, sedang bertugas bersama rekannya, AR. Pada saat itu, pelaku datang ke SPBU untuk mengisi bensin, sementara LZ meminta rekannya untuk menutup sementara SPBU karena waktu istirahat telah tiba.
"Saat itu sudah saat jam istirahat korban, lalu korban memberitahukan kepada temannya (saksi) korban bilang 'tolong tutup dulu saya mau istirahat' lalu pelaku bilang 'kalau mau ngobrol di rumah' dan korban bilang 'sabar ya pak' lalu korban mengisi bensin tangki motor pelaku," jelas Ade Ary, Minggu (11/8).
BACA JUGA:Karyawan Koperasi Gelapkan Uang Rp 20 Juta, Modus Pura-pura Dijambret
BACA JUGA:Lagi Nongkrong di Cafe, Al Hadi Kehilangan Motor
Namun, situasi yang awalnya tampak terkendali berubah menjadi kekerasan ketika pelaku tiba-tiba melempar kunci motornya ke arah wajah LZ, kemudian memukul wajah korban tanpa peringatan. LZ yang kaget, berusaha menghindar dan melarikan diri, namun pelaku terus mengejarnya sambil memukul.
"Saat itu juga dipisah oleh saksi, namun pelaku tetap mengejar korban sambil memukul wajah korban bersamaan itu saksi terus melerainya," lanjut Ade Ary.
Setelah aksi pertama, pelaku meninggalkan lokasi, tetapi tidak lama kemudian kembali bersama teman-temannya. Mereka kembali melakukan pengeroyokan terhadap LZ dan AR. LZ yang ketakutan berlari dan bersembunyi di ruang istirahat SPBU.
BACA JUGA:Komplotan Curanmor dan Bongkar Rumah Warga Diringkus Setelah 5 Kali Beraksi
BACA JUGA:Bobol Rumah Warga, Evan Diringkus
Tak lama setelah itu, polisi tiba di lokasi kejadian, dan LZ pun keluar dari tempat persembunyiannya. Saat itulah dia menyadari bahwa rekannya, AR, juga telah menjadi korban pengeroyokan dan mengalami luka memar di wajah.
Polisi saat ini sedang menyelidiki kasus ini lebih lanjut dan mencari para pelaku pengeroyokan. Kejadian ini menggarisbawahi pentingnya menjaga komunikasi dan ketenangan dalam situasi yang berpotensi menimbulkan konflik, terutama di tempat umum.***