REL,EMPATLAWANG.BACAKORAN.CO.ID – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam penertiban distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi berpotensi menghemat anggaran negara hingga Rp50 triliun per tahun.
Luhut memberikan dukungan penuh kepada PT Pertamina (Persero) untuk memanfaatkan AI guna memastikan penyaluran BBM bersubsidi, seperti Pertalite dan Solar, tepat sasaran dan mencegah penyalahgunaan.
BACA JUGA:Kominfo Bersiap Tindak Tegas: 21 Jasa Pembayaran Diancam Tutup Akibat Keterlibatan Judi Online
BACA JUGA:Kereta Tanpa Rel Akan Diuji Coba di IKN untuk Upacara Kemerdekaan RI
Luhut menegaskan pentingnya teknologi untuk memastikan subsidi BBM hanya diterima oleh yang berhak. "Orang yang tidak berhak mendapatkan subsidi BBM seharusnya tidak perlu menerimanya," ujarnya.
Keberhasilan e-Katalog, yang telah meningkatkan efisiensi belanja pemerintah hingga mencapai Rp3 ribu triliun, juga disebutkan sebagai contoh positif dari pemanfaatan teknologi.
Luhut menambahkan bahwa Sistem Informasi Mineral dan Batubara (Simbara) yang diterapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan dampak positif pada penerimaan negara, dengan sistem blokir otomatis meningkatkan kepatuhan pelaku usaha dan menghasilkan penerimaan sebesar Rp1,1 triliun.
BACA JUGA:2025: Rangkaian Kenaikan Harga dan Potongan Gaji, Masyarakat Was-Was
BACA JUGA:Harga Pertamax Naik Jadi Rp13.700: Pengamat Sebut Langkah Tepat di Tengah Pemulihan Ekonomi
Di pihak Pertamina, Direktur Utama Nicke Widyawati mengungkapkan bahwa perusahaan telah mulai mengintegrasikan AI dalam pengelolaan bisnis dari hulu ke hilir.
Teknologi ini memungkinkan Pertamina memproses dan menganalisis sekitar 15 juta data transaksi BBM subsidi setiap hari, sehingga pengambilan keputusan menjadi lebih akurat dan distribusi BBM subsidi lebih efisien.
Ignatius Sigit Pratopo, Senior Vice President Integrated Enterprise Data and Command Center (IEDCC) di Pertamina, menambahkan bahwa penerapan AI membantu perusahaan menghindari biaya tambahan signifikan dan memastikan subsidi tepat sasaran.
BACA JUGA:Bank Indonesia Buka Lowongan PCPM 39: Berikut Jurusan yang Dibutuhkan
Inovasi ini diharapkan dapat mendukung efisiensi anggaran negara dan memastikan subsidi BBM benar-benar mencapai masyarakat yang membutuhkan.