REL, Muba - Musibah yang melanda wilayah Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), masih menyisakan duka mendalam.
Seminggu sudah berlalu sejak Jembatan P6 Lalan ambruk akibat tertabrak tongkang pengangkut batubara pada Senin minggu lalu.
Akibat kejadian ini, lima nyawa melayang dan sekitar 8.000 jiwa warga setempat terdampak langsung.
Jembatan P6 yang menjadi akses utama bagi warga tiga desa, yakni Desa Sukajadi, Desa Gali Sari, dan Desa Sari Agung, kini tak lagi dapat digunakan.
BACA JUGA:Sumsel Gelar Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
BACA JUGA:Brentford Ngebut, Palace Tertunduk
Warga yang selama ini menggantungkan aktivitas sehari-hari melalui jembatan tersebut kini harus menggunakan sarana penyeberangan darurat.
Akses menuju pasar, sekolah, dan ladang mereka pun terhambat. Dampaknya, aktivitas ekonomi dan sosial warga menjadi lumpuh sementara.
Selain itu, robohnya jembatan ini juga menyebabkan putusnya aliran listrik dan jaringan komunikasi di beberapa wilayah.
Kondisi ini semakin memperburuk keadaan warga yang sudah kesulitan.
BACA JUGA:144 Peserta Ikuti Karnaval dan Pawai
BACA JUGA:YM -Budiarto VS YM- Arry Siapa yang Akan Melangkah
Pada Minggu (18/8/2024), Penjabat (PJ) Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi bersama Kapolda Sumsel Irjen A Rachmad Wibowo, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Nauli Nurdika, serta sejumlah pejabat lainnya, melakukan kunjungan langsung ke lokasi.
Menggunakan helikopter Dauphin Polri, rombongan meninjau kondisi jembatan yang roboh dari perairan, darat, hingga udara.
Dalam kunjungan tersebut, PJ Gubernur Elen Setiadi menyampaikan bahwa pihaknya akan segera melakukan koordinasi untuk mempercepat proses pembangunan kembali jembatan tersebut.