Kebijakan monoloyalitas diberlakukan, di mana semua pegawai negeri sipil (PNS) diwajibkan untuk mendukung Golkar.
Dengan dukungan dari birokrasi, militer, dan perusahaan-perusahaan milik negara, Golkar memenangkan setiap pemilu di bawah Orde Baru dengan kemenangan telak, meskipun sering kali pemilu tersebut dikritik karena kurangnya kebebasan politik dan manipulasi.
Golkar juga memainkan peran kunci dalam menjaga stabilitas dan pembangunan ekonomi di bawah pemerintahan Soeharto, meskipun dengan cara yang sering kali menekan oposisi dan mengurangi kebebasan politik.
Reformasi dan Transformasi Golkar
Setelah jatuhnya Soeharto pada tahun 1998 dan berakhirnya era Orde Baru, Golkar menghadapi tantangan besar.
Partai ini harus menyesuaikan diri dengan realitas politik baru yang lebih demokratis dan kompetitif.
Di bawah kepemimpinan Akbar Tandjung, Golkar berhasil melakukan reformasi internal dan mulai menjauhkan diri dari citra sebagai “partai pemerintah” yang otoriter.
Pada Pemilu 1999, Golkar menghadapi pemilu yang benar-benar bebas pertama dalam lebih dari tiga dekade dan berhasil mempertahankan posisi kuat sebagai partai terbesar kedua di parlemen.
Keberhasilan ini menunjukkan kemampuan Golkar untuk beradaptasi dengan lanskap politik yang berubah.
BACA JUGA:JPU Kejari Banda Aceh Tuntut Perwira Polisi dengan Hukuman 12 Tahun Penjara dalam Kasus Narkoba
Sejak saat itu, Golkar terus memainkan peran penting dalam politik Indonesia, berkoalisi dengan berbagai partai dalam pemerintahan dan sering kali menjadi bagian dari kabinet.
Meskipun tidak lagi mendominasi seperti di era Orde Baru, Golkar tetap menjadi kekuatan signifikan dalam politik Indonesia hingga hari ini.
Golkar di Era Kontemporer
Saat ini, Golkar tetap menjadi salah satu partai politik terbesar di Indonesia, meskipun persaingan politik telah berubah secara signifikan sejak era Reformasi.
Golkar terus berupaya untuk memperkuat basis massanya, mengembangkan kebijakan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern, dan memainkan peran aktif dalam koalisi pemerintahan.