REL , BANDA ACEH - Lifter nasional Rizki Juniansyah berhasil mencatatkan sejumlah rekor baru dalam cabang angkat besi kelas 89 kilogram putra pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 yang berlangsung di GOR Seramoe, Banda Aceh, Sabtu.
Rizki mempersembahkan medali emas untuk kontingen Banten setelah meraih total angkatan 360 kilogram, mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang Muhammad Zul Ilmi dengan 337 kilogram.
Rizki juga memecahkan dua rekor nasional lainnya. Ia mengangkat 155 kilogram dalam snatch, melampaui rekor Muhammad Zul Ilmi yang sebelumnya adalah 155 kilogram, serta mengangkat 187 kilogram dalam clean and jerk, mengatasi rekor nasional lama yang juga dipegang Muhammad Zul Ilmi.
Dalam jumpa pers setelah pertandingan, Rizki mengungkapkan kebanggaannya, “Alhamdulillah sangat senang dan bangga tentunya. Dan alhamdulillah saya bisa memecahkan snatch, clean and jerk, dan total di kelas 89 kilogram putra. Ini adalah catatan rekor pertama saya di kelas ini.”
BACA JUGA:Jawa Timur Borong Dua Emas di Cabang Balap Sepeda MTB, Bali Persembahkan Emas Pertama
BACA JUGA:Salah Pertimbangkan Ikuti Jejak Sadio Mane?
Medali perak diraih lifter Jawa Barat, Joko Dwi Suprianto, dengan total angkatan 313 kilogram. Joko memiliki angkatan snatch terbaik 138 kilogram dan clean and jerk terbaik 175 kilogram.
Joko mengungkapkan rasa syukurnya meskipun harus bersaing dengan atlet berprestasi tinggi seperti Rizki.
Medali perunggu jatuh kepada lifter Jawa Tengah, Mohamad Najib, yang mencatatkan total angkatan 309 kilogram dengan snatch terbaik 132 kilogram dan clean and jerk 173 kilogram.
Najib menyatakan keterkejutannya atas persaingan ketat di kelas ini, “Saya terkejut karena lawan saya juga juara Olimpiade.”
BACA JUGA:Pilkada 2024 di Bangka Belitung: Tiga Daerah Diprediksi Lawan Kotak Kosong!
BACA JUGA:Jawa Timur Borong Dua Emas di Cabang Balap Sepeda MTB, Bali Persembahkan Emas Pertama
Kelas 89 kilogram putra di PON ini diikuti oleh tujuh peserta, termasuk Muhammad Fajri Asshodiq dari Aceh, Muchammad Choirul Anwar dari Jawa Timur, Syafiq Abdurrahman Subekti dari Riau, dan Abdul Rahim dari Kalimantan Timur.***