PSSI Butuhan Dana Rp 800 Miliar untuk Timnas Indonesia: Erick Thohir Ungkap Rencana Besar
REL, BACAKORAN.CO - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan bahwa tim nasional Indonesia, mencakup semua kelompok umur termasuk tim putri, memerlukan dana operasional yang sangat besar untuk mendukung program-program berkelanjutan dan meningkatkan prestasi sepak bola nasional.
Dalam konferensi pers di Jakarta belum lama ini, Erick menegaskan bahwa dana yang dibutuhkan mencapai sekitar Rp 800 miliar per tahun.
Erick, yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN, menekankan bahwa program PSSI bukanlah program sesaat. "Kami tidak ingin tim nasional hanya kadang-kadang menang atau kalah.
Kami berkomitmen untuk memberikan hasil yang konsisten dan terbaik," ujarnya. Menurutnya, dana tersebut akan digunakan untuk menjalankan berbagai kegiatan dan program yang mendukung pengembangan tim nasional secara menyeluruh.
BACA JUGA:Timnas Indonesia Cetak Sejarah Baru di Kualifikasi Piala Dunia 2026
BACA JUGA:Laga Paling Dinantikan, Timnas Indonesia Hadapi Australia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026
Saat ini, PSSI melalui PT Garuda Sepak Bola Indonesia (GSI), yang sahamnya 95 persen dimiliki oleh PSSI dan sisanya oleh Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia, sedang menggalang dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta. Erick berharap kerja sama ini akan memperkuat fondasi sepak bola Indonesia.
"Saya sangat senang melihat banyak pihak, tidak hanya pemerintah dan perusahaan BUMN, tetapi juga sektor swasta yang memberikan dukungan. Membangun sepak bola memang memerlukan biaya yang besar," ujar Erick.
Hingga kini, PSSI telah berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp 400 miliar untuk mendukung Timnas Indonesia. Dana tersebut berasal dari berbagai sumber, termasuk hak siar televisi sebesar Rp 70 miliar, kontribusi dari Bank Mandiri sebesar Rp 80 miliar, dukungan pemerintah sebesar Rp 120 miliar, pendapatan dari penjualan tiket sebesar Rp 20 miliar per pertandingan, dan Rp 100 miliar dari sektor swasta.
Erick menambahkan bahwa meskipun total dana yang terkumpul baru mencapai sekitar Rp 400 miliar, pencapaian ini sudah cukup baik. Ia menjelaskan bahwa PSSI saat ini menerapkan prinsip transparansi dalam pengelolaan dana. "Kami memastikan bahwa semua biaya benar-benar dihitung dengan cermat dan dana yang terkumpul digunakan sepenuhnya untuk program-program, bukan untuk kepentingan individu," ujarnya.
BACA JUGA:Dua Calon Naturalisasi Mengguncang Latihan Timnas Indonesia Jelang Pertandingan Melawan Australia
Dia juga mengungkapkan bahwa anggaran terbesar biasanya dikeluarkan untuk perjalanan tim nasional, baik untuk pemusatan latihan maupun kompetisi internasional.
Meskipun biaya yang dikeluarkan cukup tinggi, Erick merasa bahwa hasil yang diperoleh sebanding dengan pengeluaran tersebut. "Kami merasa puas karena semua program berjalan dengan baik dan transparan," katanya.