Ketua PSSI Erick Thohir Mengutuk Keras Aksi Tidak Sportif di PON XX, "Tindakan Memalukan Ini Akan Kami Hukum Berat!"
REL, BACAKORAN.CO - Ketua PSSI, Erick Thohir, melontarkan kecaman keras terkait insiden tidak sportif yang terjadi dalam cabang olahraga sepak bola Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.
Thohir dengan tegas menyatakan bahwa peristiwa yang melibatkan pemukulan terhadap wasit dalam laga antara Aceh dan Sulawesi Tengah adalah tindakan memalukan yang mencoreng nama sepak bola Indonesia.
"Kami tidak akan mentolerir tindakan tidak sportif seperti ini. Sepak bola Indonesia memiliki komitmen tinggi terhadap sportivitas dan fair play, dan insiden seperti ini hanya akan merusak citra olahraga kita. Kami akan melakukan investigasi mendalam, terutama terhadap kepemimpinan wasit yang dianggap kontroversial dan diduga menguntungkan salah satu tim yang bertanding," ujar Thohir dengan nada tegas.
PSSI memastikan bahwa siapa pun yang terlibat dalam tindakan kecurangan, kekerasan, dan tidak sportif di lapangan akan dikenakan sanksi berat. "Kami akan memberikan konsekuensi hukum yang tegas
Sepak bola tidak boleh menjadi ajang bagi mereka yang tidak menghormati aturan dan etika olahraga. Keadilan akan ditegakkan, dan kami tidak segan untuk memberikan hukuman kepada pihak yang bersalah," tambahnya.
BACA JUGA:Wasit Viral Pimpin Laga Panas Pertandingan PON XXI Ternyata Seorang Guru dari OKU Timur Sumsel
BACA JUGA:Regu I Polres Empat Lawang Laksanakan Pengamanan di Kantor KPU
Pertandingan Penuh Kontroversi dan Kekerasan
Insiden yang dikecam oleh Ketua PSSI ini terjadi dalam laga perempat final sepak bola putra yang mempertemukan Aceh sebagai tuan rumah melawan Sulawesi Tengah (Sulteng).
Laga yang berlangsung di Stadion Dimurthala, Banda Aceh, pada Sabtu (14/9/2024) malam, berjalan dengan tensi tinggi sejak awal.
Sulawesi Tengah unggul lebih dulu dengan skor 1-0, namun permainan bertahan dan agresif mereka memancing banyak pelanggaran yang mengharuskan wasit Eko Agus Sugih Harto dari Palembang untuk mengeluarkan sejumlah kartu.
Pada menit ke-74, pemain Sulteng, Wahyu Alman, diusir dari lapangan setelah menerima kartu merah karena pelanggaran berbahaya. Situasi semakin memanas ketika kartu merah kedua dikeluarkan untuk Moh Akbar di menit ke-85.
Namun, puncak kontroversi terjadi ketika wasit memberikan penalti kepada Aceh pada menit ke-97 meskipun tekel di kotak penalti terlihat bersih. Keputusan ini memicu kemarahan dari kubu Sulteng, hingga salah satu pemain mereka, Muhammad Rizki, melampiaskan amarahnya dengan memukul kepala wasit Eko Agus Sugih Harto.
Wasit langsung tersungkur dan harus dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans. Suasana stadion semakin kacau ketika suporter tuan rumah ikut melemparkan botol ke lapangan, memaksa pertandingan dihentikan sementara.