REL,BACAKORAN.CO - Timnas Indonesia akan kembali bertemu dengan Bahrain dalam laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 10 Oktober mendatang.
Pertandingan ini sangat dinanti oleh para pecinta sepak bola Tanah Air, mengingat rivalitas panjang antara kedua tim yang telah berlangsung sejak tahun 1980.
BACA JUGA:Stadion Aviva Siap Ambil Alih Pertandingan Euro 2028
BACA JUGA:Peter Gontha Ungkap Kegalauan Terkait Naturalisasi Pemain di Timnas Indonesia
Sejarah pertemuan Indonesia dan Bahrain cukup berliku, dengan beberapa hasil positif dan negatif di pihak skuad Garuda.
Pertama kali bertemu dalam ajang Presiden Cup di Korea Selatan pada 1980, Indonesia berhasil menang tipis 3-2 atas Bahrain.
Pertandingan tersebut mencatatkan momen awal persaingan kedua negara di kancah internasional.
Namun, dalam perjalanan waktu, hasil pertandingan mulai beragam. Indonesia sempat bermain imbang dalam dua pertemuan berikutnya pada tahun 1982 dan 1988.
Memasuki era 2000-an, Bahrain mulai menunjukkan dominasinya. Pada Piala Asia 2004, Indonesia harus mengakui keunggulan Bahrain dengan kekalahan 3-1.
BACA JUGA:Akui Gaya Permainannya Intens dan Agresif
BACA JUGA:Rivalitas Abadi Club Amerika dan Chivas Kembali Memanas
Meski begitu, skuad Garuda berhasil membalas kekalahan tersebut di Piala Asia 2007 dengan kemenangan tipis 2-1, yang menjadi salah satu kemenangan prestisius Indonesia di kancah Asia.
Namun, sayangnya, dua pertemuan terakhir menjadi mimpi buruk bagi Indonesia. Pada Kualifikasi Piala Dunia 2012, Indonesia harus menelan kekalahan telak 0-10 dari Bahrain, yang hingga kini menjadi salah satu catatan kelam sepak bola nasional.
Kekalahan tersebut terjadi di tengah krisis dualisme federasi yang melanda sepak bola Indonesia, sehingga tim yang diturunkan bukanlah skuad terbaik yang bisa diandalkan.
Pada tahun 2018, dalam ajang Anniversary Cup, Indonesia kembali kalah 0-1 dari Bahrain. Hasil tersebut semakin menambah daftar panjang perjuangan Indonesia untuk bisa mengalahkan lawan berat ini.