RAKYATEMPATLAWANG – Anak-anak dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menghadapi kesulitan saat mencari tempat tinggal di Bali.
Berdasarkan laporan dari unggahan di akun Instagram @ntt.update, banyak dari mereka yang ditolak mentah-mentah oleh pemilik kos setelah mengetahui asal mereka dari wilayah Timur.
Berbagai alasan diberikan oleh pemilik kos untuk menolak calon penghuni dari NTT, meskipun beberapa secara blak-blakan menyatakan bahwa mereka tidak menerima penghuni dari Timur atau NTT.
Kejadian ini membuat warganet ramai memberikan komentar mengenai mengapa anak-anak NTT sering menghadapi kesulitan saat merantau.
BACA JUGA:Suherman Bertekad Berantas Pungli Masuk Kerja di Majalengka
BACA JUGA:Kapolda Sumsel Tekankan Netralitas dalam Pembekalan 648 Personel Pengamanan Pilkada 2024
Beberapa warganet menduga bahwa reputasi buruk yang ditinggalkan oleh beberapa oknum menjadi alasan di balik penolakan ini.
Ada warganet yang menceritakan pengalaman pribadi mereka saat mencari kos di Bali, di mana pemilik kos tiba-tiba menolak setelah mengetahui asal mereka dari Sumba atau Alor.
Warganet lainnya juga memberikan pandangan bahwa beberapa perilaku buruk penghuni kos sebelumnya dari NTT telah mencoreng nama baik, seperti kebiasaan berkerumun, membuat keributan, atau bahkan perkelahian di dalam kos.
Kejadian-kejadian ini membuat pemilik kos menjadi waspada dan enggan menerima orang dari Timur untuk menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan mereka.
BACA JUGA:Yamaha Aerox 155 Connected 2024 Hadir dengan Berbagai Fitur Canggih dan Inovatif
BACA JUGA:SYM Cruisym 150 2025: Skutik Bongsor Bergaya Agresif, Siap Geser Dominasi NMAX dan PCX!
Berbagai komentar netizen menggarisbawahi pentingnya anak-anak NTT untuk menjaga sikap dan perilaku saat merantau, agar tidak merusak citra masyarakat NTT di luar daerah.
Warganet pun menyarankan agar setiap perantau dari Timur harus lebih memperhatikan tata krama dan menyesuaikan diri dengan aturan di daerah tujuan.
Komentar Netizen: