Obat pereda nyeri. Jika diperlukan, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen sesuai petunjuk penggunaan untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan.
Langkah-langkah ini bisa membantu mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan luka gigitan hewan yang tidak menyebabkan infeksi.
Namun, bila luka cukup besar hingga perdarahan terus terjadi, maka luka perlu jahitan yang akan dilakukan oleh dokter atau tenaga medis lainnya.
Perhatikan luka setiap hari untuk tanda-tanda infeksi seperti kemerahan yang menyebar, nanah, atau peningkatan rasa sakit. Jika muncul tanda-tanda tersebut, segera cari bantuan medis.
Selalu konsultasikan kepada tenaga medis jika ada keraguan atau jika kondisi luka tidak membaik.
Luka gigitan hewan yang menyebabkan infeksi
Gigitan hewan juga berisiko besar menyebabkan infeksi pada luka ataupun menularkan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit lainnya.
Pada kondisi gigitan hewan yang menyebabkan infeksi, gejala dapat timbul dan memerlukan penanganan medis khusus.
Misalnya, gigitan hewan liar seperti ular berbisa dapat meracuni tubuh manusia, sehingga membutuhkan pertolongan darurat medis.
Selain itu, melansir dari CDC, kelelawar, ular, dan monyet bisa menyebarkan berbagai penyakit zoonosis (infeksi yang berasal dari hewan) pada manusia.
Bahkan, meskipun luka gigitan kucing umumnya ringan, luka tersebut cenderung lebih mudah mengalami infeksi bakteri dibandingkan gigitan hewan lainnya.
Berdasarkan penyebabnya, ada beberapa jenis infeksi yang bisa terjadi akibat gigitan hewan, di antaranya sebagai berikut.
Infeksi bakteri lokal. Bakteri umum seperti Pasteurella, Staphylococcus, dan Streptococcus sering ditemukan dalam gigitan hewan.
Tetanus. Ini merupakan infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani. Risiko tetanus meningkat jika luka dalam dan kotor.
Rabies. Infeksi virus rabies termasuk kondisi yang mematikan jika tidak segera diobati, biasanya dari gigitan hewan yang terinfeksi seperti anjing atau kelelawar.
Cat scratch disease (penyakit gigitan kucing). Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Bartonella henselae dari gigitan atau cakaran kucing.