Penulis : Wisnu Adi Kusuma, S.Tr.Stat
Statistisi Ahli Pertama BPS Kabupaten Empat Lawang
Di tengah hamparan kebun kopi dan sawah yang mendominasi lanskap Kabupaten Empat Lawang, muncul sebuah pertanyaan besar: Mampukah daerah ini meninggalkan ketergantungannya pada sektor pertanian dan beralih menjadi kawasan industri yang modern? Seiring dengan menurunnya kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian, industrialisasi menjadi opsi yang banyak diperbincangkan.
Namun, realitasnya, apakah Kabupaten Empat Lawang siap untuk melangkah ke arah ini?
Penurunan Kontribusi Sektor Pertanian: Krisis atau Kesempatan?
Pertanian di Empat Lawang telah menjadi sektor utama yang menopang perekonomian daerah. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Empat Lawang, sektor pertanian masih menyumbang 31-33% persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kabupaten selama lima tahun terakhir.
Namun, kontribusi sektor ini terus menurun setiap tahunnya yang sebelumnya memberikan share sebesar 43,93% pada tahun 2013 menjadi 31,91% pada tahun 2023. Kemungkinan hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti keterbatasan sumber daya manusia yang tidak dapat dipungkiri semakin ke sini semakin sedikit minat generasi muda untuk bekerja di sektor pertanian dan beralih ke sektor lain, alih fungsi lahan, terbatasnya akses ke teknologi modern, hingga kurangnya dukungan investasi yang memadai dari pemerintah.
BACA JUGA:Enam Langkah Menuju Kemiskinan Empat Lawang Satu Digit
BACA JUGA:Perempuan sekolah tinggi-tinggi, untuk apa?
Penurunan ini dapat menimbulkan kekhawatiran di kalangan petani yang mengalami penurunan pendapatan, sementara kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas pertanian semakin mendesak.
Jika tren ini terus berlanjut tanpa ada intervensi, ancaman ketidakstabilan sosial dan ekonomi di daerah pedesaan semakin nyata. Namun, penurunan ini juga bisa dilihat sebagai peluang bagi Empat Lawang untuk mulai mengeksplorasi sektor-sektor lain yang berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kesiapan Menuju Industrialisasi: Potensi atau Tantangan?
Di tengah menurunnya sektor pertanian secara perlahan, banyak pihak berpendapat bahwa industrialisasi adalah jalan keluar bagi Empat Lawang. Namun, pertanyaan utama yang muncul adalah: “apakah kabupaten ini benar-benar siap untuk melakukan transisi menuju sektor industri?”
Faktanya, infrastruktur di Empat Lawang belum sepenuhnya mendukung pengembangan industri. Aksesibilitas ke wilayah-wilayah terpencil masih menjadi tantangan didukung dengan kondisi jalan yang tidak baik sebesar 44% dari total panjang jalan di Empat Lawang (Dinas Pekerjaan umum Kabupaten Empat Lawang, 2023), sementara jaringan transportasi, listrik, dan air bersih masih terbatas dan perlu diperbaiki.
Selain itu, kualitas sumber daya manusia di daerah ini belum memadai untuk memenuhi tuntutan industri yang lebih canggih, BPS Empat Lawang melaporkan bahwa pada tahun 2023 terdapat 48% penduduk yang bekerja di daerah ini hanya memiliki tingkat pendidikan dasar ke bawah (BPS, 2024).