Ada kepercayaan bahwa tuyul, meskipun memiliki kemampuan supranatural, tidak dapat menembus atau melampaui sistem keamanan modern ini.
Selain itu, banyak yang percaya bahwa kekuatan magis tuyul tidak akan bekerja di tempat-tempat yang dilindungi oleh teknologi canggih.
3. Hukum Gaib
Dalam kepercayaan Jawa, ada juga hukum gaib atau aturan yang mengatur tindakan makhluk supranatural.
BACA JUGA:Ambil Peran FGD Penyusunan Renstra DJKI 2025-2029
Diyakini bahwa tuyul memiliki batasan dalam aksinya, salah satunya adalah tidak mencuri di tempat yang dikelola secara resmi dan terorganisir seperti bank.
Hal ini mungkin berakar dari keyakinan bahwa bank merupakan lembaga yang memiliki perlindungan khusus dari kekuatan supranatural.
4. Kesadaran Kolektif dan Kepercayaan
Cerita-cerita tentang tuyul yang tidak mencuri di bank mungkin juga dipengaruhi oleh kesadaran kolektif masyarakat.
BACA JUGA:Siap Wakili Daerah di Ajang Nasional
Masyarakat cenderung menganggap bank sebagai tempat yang aman dan terlindungi, sehingga menciptakan kepercayaan bahwa bahkan makhluk seperti tuyul pun tidak dapat berbuat jahat di sana.
Kepercayaan ini memperkuat anggapan bahwa uang yang disimpan di bank akan selalu aman.
5. Pengaruh Nilai dan Moral
Beberapa orang percaya bahwa tuyul, meskipun dikenal sebagai pencuri uang, memiliki nilai moral tertentu.
Mereka mungkin tidak ingin mencuri dari lembaga yang melayani banyak orang dan memiliki peran penting dalam perekonomian.