Oleh: Dahlan Iskan
PUN bila capres pilihan Anda nanti kalah. Anda tidak perlu lari ke San Francisco. Khususnya ke Golden Gate: untuk bunuh diri. Jembatan ikonik itu kini sudah dipasangi jaring. Agar kalau ada yang terjun dari jembatan itu tertahan di jaring.
Rabu lalu, menurut berbagai media di sana, jaring itu sudah selesai dibangun: jaring besi tahan karat. Ingat. Stainless steel. Bukan jala plastik atau ijuk. Kalau Anda nekat terjun juga, Anda akan seperti jatuh ke jala besi. Bisa terluka. Bisa memar. Bisa patah tulang. Tapi, memang, tidak akan mati.
Kecuali, dari jala itu Anda merangkak lagi ke pinggirnya lalu nekat terjun lagi ke laut di bawah sana. Dijamin Anda mati.
Jaring itu dibangun sekitar 6 meter di bawah jembatan. Air laut masih sekitar 90 meter lagi di bawah sana. Sangat dalam. Anda masih akan melayang selama sekitar 3 detik sebelum buuummmm masuk ke dalam air. Sampai ke dalam air pun Anda tidak akan bisa menemukan dasarnya. Lautan Pasifik di bawah jembatan itu dalamnya 112 meter –nggak percaya ukur sendiri.
BACA JUGA:Personil Lantas Evakuasi Pohon Tumbang
BACA JUGA:Pj Bupati Turun Langsung Tinjau Jalan Longsor
Jala besi itu dibuat tahan karat karena lokasinya: di atas laut. Apa pun mudah berkarat. Juga karena cuaca. Khususnya angin ribut.
Sudah puluhan tahun aspirasi untuk membangun pencegah bunuh diri itu disuarakan. Khususnya oleh paguyuban orang tua yang ditinggal anaknya bunuh diri di Golden Gate. Menurut catatan media di sana, sudah lebih 2.000 orang bunuh diri di Golden Gate. Terhitung sejak jembatan 2,7 km itu dibangun di tahun 1930-an.
Usul paguyuban sebenarnya bukan pasang jaring di kanan kiri jembatan. Usul mereka: pasang pagar di atas jembatan. Setinggi 6 meter.
Tapi pendapat umum di sana menentang ide itu. "Sangat merusak bentuk indah Golden Gate," kata para penentang. Menjaga keindahan jembatan lebih penting daripada menjaga nyawa.
BACA JUGA:60 Pertugas Sortir dan Lipat Surat Suara
"Kalau pun Golden Gate dipasangi pagar yang mau bunuh diri tetap bisa menemukan cara lain," kata mereka.
Itu dibantah keras oleh paguyuban. "Banyak anak mau bunuh diri bisa batal karena melihat hambatan terakhir," katanya.
Keinginan bunuh diri, sering hanya keinginan sesaat. Lalu menyesal di kemudian hari.