Budi Arie Setiadi Ungkap Alasan Pemisahan Kementerian Koperasi: Fokus Memajukan Koperasi Nasional
REL, Jakarta – Menteri Koperasi Kabinet Merah Putih, Budi Arie Setiadi, mengungkapkan alasan di balik pemisahan Kementerian Koperasi dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia (Kemenkop UKM).
Langkah ini diambil untuk mengatasi permasalahan birokrasi serta memperjelas fungsi koperasi yang sering terkesan sebagai bagian dari UMKM.
"Supaya koperasi ini tidak terkesan sebagai bagian dari UMKM," ungkap Budi Arie di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Budi Arie menjelaskan bahwa di berbagai negara, koperasi telah tumbuh menjadi kekuatan besar dalam industri masing-masing.
Ia mencontohkan Credit Agricole di Prancis, bank terbesar kedua di negara tersebut, serta Rabobank dari Belanda, yang juga merupakan bank raksasa berbasis koperasi.
BACA JUGA:AHY dan Zulkifli Hasan Tak Punya Kantor, Cak Imin Pilih 'Numpang' di Kemenko PMK!
BACA JUGA:Kritik Pedas untuk Nadiem: Kurikulum Merdeka Dinilai Gagal Total
"Kita juga memimpikan adanya koperasi besar di Indonesia yang kuat dan memberikan manfaat maksimal bagi para anggotanya," lanjut Budi Arie.
Koperasi Sebagai Tulang Punggung Ekonomi Nasional
Budi Arie juga menekankan bahwa Presiden RI, Prabowo Subianto, telah memberikan arahan agar koperasi menjadi tulang punggung ekonomi nasional di masa depan.
Hal ini sejalan dengan sejarah keluarga Presiden yang erat kaitannya dengan gerakan koperasi di Indonesia.
"Koperasi di Indonesia salah satunya didirikan oleh kakek Presiden, almarhum Margono Djojohadikoesoemo, dan juga ayah beliau, Soemitro Djojohadikoesoemo, yang merupakan penggiat koperasi.
Oleh karena itu, Presiden Prabowo memiliki hasrat besar agar koperasi berkembang pesat di Indonesia," ujar Budi Arie.
Lebih lanjut, Budi Arie menyebut bahwa pembentukan Kementerian Koperasi secara terpisah bertujuan untuk menguatkan peran koperasi sebagai soko guru ekonomi Indonesia.